Petugas mendata paket makanan bergizi gratis yang akan dibagikan di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI masih melakukan pengujian laboratorium terhadap food tray yang digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Uji laboratorium itu dilakukan menyusul adanya dugaan yang menyebut wadah makanan program MBG mengandung minyak babi.
“Kami masih melakukan pengujian terhadap tray MBG, namun hasilnya belum keluar,” kata Kepala BPOM, Prof Taruna Ikrar, saat dikonfirmasi Republika, Ahad (7/9/2025).
Taruna menegaskan, proses laboratorium membutuhkan tahapan berlapis sehingga hasil belum dapat diumumkan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR pekan lalu, ia juga menyampaikan hal yang sama.
BPOM telah menindaklanjuti isu ini sejak informasi pertama beredar di media sosial. Nampan yang diimpor dari China tersebut sedang diperiksa menggunakan metode swab test hingga uji DNA untuk memastikan ada tidaknya kandungan babi.
“Ini sudah jadi atensi Istana. Laporan langsung disampaikan kepada saya oleh Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto dan Kepala Komunikasi Presiden, Pak Hasan Asnik. Laboratorium kami siap mendeteksi glycerin, gelatin, maupun DNA babi,” ujar Taruna.
Ia menambahkan, meski aspek halal-haram bukan kewenangan BPOM, isu ini menjadi perhatian besar mengingat mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Karena itu, BPOM berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Badan Gizi Nasional (BGN), serta Kantor Komunikasi Presiden.