Liputan6.com, Jakarta - Ajang tarung bergengsi Byon Madness 2025 telah sukses diselenggarakan pada Sabtu (30/8/2025), bertempat di Studio 6 Emtek City, Jakarta. Acara ini menyuguhkan total 13 pertarungan yang mendebarkan, termasuk enam laga utama yang menjadi sorotan. Seluruh aksi di atas ring disiarkan secara langsung dan eksklusif melalui platform Vidio dengan sistem pay-per-view (PPV).
Sebelumnya, Byon Combat Showbiz Vol.5 juga telah mengukir prestasi gemilang dengan mencatat rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Rekor ini diberikan sebagai pertunjukan olahraga kombat dengan transaksi pay-per-view terbanyak melalui layanan streaming, mencapai 536.000 pembelian PPV di Vidio dengan harga Rp 49 ribu (sebelum pajak).
Pencapaian ini menjadikan Byon sebagai pertunjukan olahraga tarung dengan transaksi digital terbesar di Asia, sebuah pengakuan yang diumumkan pada Jumat, 29 Agustus 2025, sehari sebelum perhelatan Byon Madness.
Beberapa partai dalam Byon Madness 2025 hadir dengan narasi dan kisah di balik pertarungan yang berhasil memanaskan tensi rivalitas tinggi. Hal ini membuat setiap laga semakin dinantikan oleh para penggemar olahraga tarung, menciptakan atmosfer yang penuh gairah dan antisipasi di setiap sudut arena.
Sejarah baru tercipta di dunia combat sport Indonesia! BYON Combat Showbiz Vol.5 yang digelar 28 Juni 2025 sukses mencatatkan diri di Rekor MURI sebagai Pertunjukan Olahraga Kombat dengan Transaksi Pay-Per-View Terbanyak melalui Vidio.
BYON Madness 2025: Duel Panas di Ring
Perhelatan Byon Madness 2025 menawarkan aksi tarung yang memukau, mempertegas posisi Byon sebagai pelopor dalam industri olahraga tarung digital di kawasan tersebut. Kesuksesan ini tidak lepas dari strategi penyiaran eksklusif melalui Vidio, yang memungkinkan akses luas bagi para penggemar di seluruh Indonesia.
Antusiasme publik terhadap Byon Madness terlihat jelas dari jumlah pembelian PPV yang fantastis. Dengan harga yang terjangkau, para penonton dapat menyaksikan pertarungan berkualitas tinggi dari rumah masing-masing. Ini menunjukkan potensi besar pasar olahraga tarung di Indonesia, serta keberhasilan Byon dalam membangun basis penggemar yang loyal dan bersemangat.
Setiap pertarungan dirancang untuk memiliki daya tarik tersendiri, dengan latar belakang cerita dan rivalitas yang kuat. Hal ini menambah dimensi emosional pada setiap laga, membuat penonton tidak hanya terpaku pada teknik bertarung, tetapi juga pada drama yang terjalin di antara para petarung. Byon Madness berhasil menciptakan pengalaman menonton yang imersif dan tak terlupakan.
Kksam vs Weerian: Drama Berakhir dengan Kemenangan Angka
Partai utama Byon Madness mempertemukan Kksam dari Clan KK, petarung yang dikenal cerdas di ring, melawan Weerian, petarung brutal Byon. Duel ini menjadi penuntasan drama panjang yang telah terjalin di antara keduanya, dengan tensi yang sudah memanas sejak sebulan terakhir, bahkan nyaris berujung adu pukul saat sesi timbang badan.
Pertarungan berlangsung sengit selama tiga ronde penuh, di mana Kksam berhasil menunjukkan dominasinya. Ia melancarkan serangan bertubi-tubi yang membuat Weerian mengalami pendarahan pada ronde ketiga. Meskipun Weerian menunjukkan ketahanan yang luar biasa, Kksam akhirnya meraih kemenangan melalui keputusan angka dari para juri.
Kemenangan Kksam ini menjadi bukti strateginya yang matang dan kemampuannya dalam mengendalikan emosi di tengah tekanan rivalitas. Duel ini menjadi salah satu highlight yang paling dinantikan dan berhasil memenuhi ekspektasi para penggemar.
Jemz Mokoginta Raih Sabuk WBA East Title dalam Trilogi Sengit
Co-Main Event Byon Madness menyajikan trilogi pertama sepanjang sejarah Byon Combat, mempertemukan Jemz Mokoginta dan Pawitchaya. Setelah dua pertarungan sebelumnya berakhir dengan skor imbang 1-1, duel ketiga ini menjadi penentu siapa yang berhak menyandang sabuk WBA East Title yang bergengsi.
Jemz Mokoginta menunjukkan performa puncaknya dalam pertarungan ini. Ia berhasil menuntaskan triloginya dengan kemenangan TKO pada ronde ketujuh. Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri rivalitas panjang antara kedua petarung, tetapi juga mengukuhkan Jemz sebagai pemegang sabuk WBA East Title yang baru.
Pertarungan ini menjadi salah satu yang paling dramatis dan menguras emosi, menunjukkan semangat juang dan determinasi tinggi dari kedua petarung. Kemenangan Jemz menjadi momen bersejarah dalam perjalanan karirnya di Byon Combat.
Aser Kewas Sabet Sabuk UCC National Title Lewat KO Cepat
Salah satu pertarungan paling bergengsi di Byon Madness adalah perebutan sabuk UCC National Title antara Aser Kewas, mantan juara WBC Asia Silver, dan Rexi Akbar, putra legenda tinju Faisal Akbar. Duel ini menjadi penentu siapa yang akan menjadi pemegang pertama sabuk bergengsi tersebut.
Aser Kewas menunjukkan kelasnya dengan meraih kemenangan KO pada ronde pertama. Sebuah pukulan keras ke arah liver membuat Rexi terjatuh dan tidak mampu bangkit. Kemenangan cepat ini menegaskan dominasi Aser di ring.
Dengan hasil ini, Aser memperpanjang rekornya menjadi 8-0 (6 KO), mencatatkan sejarah sebagai pemegang pertama sabuk UCC National Title. Kemenangan ini menjadi bukti kekuatan dan presisi pukulan Aser, menjadikannya salah satu petarung paling berbahaya di divisi ini.
Pertarungan Lain yang Tak Kalah Seru di BYON Madness
Selain laga-laga utama, Byon Madness juga menyuguhkan pertarungan-pertarungan menarik lainnya yang tak kalah sengit dan penuh drama:
- Yearmie Lee “Sungokong” vs Juang Kadja Koro: Yearmie “Sun Go Kong” Lee tumbang di ronde ketiga lewat elbow mematikan dari Juang Kadja Koro, menandai debutnya yang penuh tantangan di Byon.
- Izat Zaki vs Danial Hakim: Izat Zaki menang melalui keputusan angka setelah tiga ronde penuh. Izat tampil agresif di ronde pertama dan mendominasi, sementara ronde kedua lebih seimbang.
- Rifandi Sinaga vs Ramadhani Londo: Ramadhani Londo dinyatakan menang melalui keputusan angka. Ramadhani Lon...