Liputan6.com, Jakarta- Rasmus Hojlund, striker muda asal Denmark, secara resmi telah dipinjamkan Manchester United ke Napoli pada hari batas waktu transfer, 2 September 2025. Kepindahan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Hojlund baru dua musim bergabung dengan Setan Merah.
Namun, di balik transfer tersebut, Hojlund mengungkapkan "curhat pedih" dan perasaan terpaksa meninggalkan klub yang dicintainya sejak kecil. Ia merasa tidak memiliki pilihan lain setelah prospek bermainnya semakin menipis di Old Trafford.
Keputusan Manchester United melepas Hojlund datang setelah klub melakukan investasi besar di lini serang, mendatangkan sejumlah pemain baru. Situasi ini memaksa Hojlund mencari klub yang dapat memberinya kepercayaan dan waktu bermain reguler.
Hojlund akan kalah bersaing dengan trio rekrutan anyar MU di lini depan yakni Bryan Mbeumo, Matheus Cunha dan Benjamin Sesko. MU mengeluarkan lebih dari 200 juta poundsterling untuk merekrut ketiga pemain tersebut.
"Curhat Pedih" Hojlund dan Keterpaksaan Meninggalkan Old Trafford
Rasmus Hojlund dilaporkan "patah hati" dan merasa "terpaksa" untuk menyelesaikan transfernya ke Napoli. Perasaan ini muncul meskipun ia sangat ingin bertahan dan berjuang untuk mendapatkan tempat di skuad utama Manchester United. Ia tumbuh besar sebagai penggemar klub dan percaya diri bisa membuktikan kemampuannya.
"Prospek saya untuk mendapatkan waktu bermain semakin menipis karena mereka mendatangkan pemain baru untuk posisi saya. Dengan usia dan ambisi saya, saya harus menemukan tempat di mana mereka percaya pada saya, memberi saya banyak cinta, dan menawarkan paket olahraga yang bagus. Saya yakin 100 persen telah menemukannya bersama Napoli. Itu sesuatu yang sangat saya nanti-nantikan," ujar Hojlund kepada TV2 Sport.
Pemain Denmark ini terus membela alasannya bertahan di tim Setan Merah.
“Saya masih sangat muda. Orang-orang terkadang lupa. Saya baru berusia 22 tahun. Tidak semua striker mencetak 100 gol di usia segitu. Tapi saya telah belajar banyak, saya rasa Anda bisa melihatnya dalam permainan saya. Saya mulai berkembang dan menjadi lebih baik dalam hal-hal dasar," katanya.
Alasan di Balik Keputusan Manchester United Melepas Hojlund
Keputusan Manchester United untuk melepas Rasmus Hojlund tidak lepas dari strategi transfer klub yang agresif di lini serang. Kedatangan pemain-pemain seperti Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha secara signifikan mengurangi peluang Hojlund untuk mendapatkan menit bermain yang cukup.
Hojlund sendiri menyadari bahwa prospeknya untuk mendapatkan waktu bermain semakin menipis setelah para penyerang baru tiba. Ia merasa di usianya yang masih muda dan dengan ambisi besar, ia harus menemukan tempat di mana ia dipercaya dan diberikan paket olahraga yang baik.
Manajemen klub, yang meliputi Sir Jim Ratcliffe, Omar Berrada, Jason Wilcox, dan manajer Ruben Amorim, secara kolektif memutuskan bahwa Hojlund harus dilepas. Bahkan, ia sempat ditempatkan dalam 'bomb squad', kelompok pemain yang berlatih terpisah dari skuad utama, menandakan posisinya yang tidak lagi menjadi prioritas.
Kesepakatan pinjaman ke Napoli ini mencakup opsi pembelian permanen senilai £38 juta (sekitar €44 juta) jika Napoli berhasil lolos ke Liga Champions musim depan. Namun, transfer ini diperkirakan akan menyebabkan kerugian finansial signifikan bagi Manchester United, mengingat Hojlund didatangkan dengan biaya £72 juta.
Perjalanan Hojlund di Old Trafford dan Harapan di Napoli
Rasmus Hojlund bergabung dengan Manchester United dua musim lalu dari Atalanta dengan nilai transfer £72 juta. Selama 92 penampilan di semua kompetisi, ia mencetak 26 gol dan enam assist. Meskipun angka ini tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi tinggi, Hojlund tetap menjadi pencetak gol terbanyak klub di musim pertamanya dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bulan Februari 2024.
Pada musim 2024-2025, performa Hojlund sedikit menurun, hanya mencetak 10 gol dalam 52 penampilan, dengan empat gol di Liga Primer. Ia menggambarkan waktunya di Manchester sebagai "kacau" dengan pasang surut, namun tetap merasa pengalamannya di sana telah menjadikannya pemain yang lebih baik.
Kini, Hojlund bertekad untuk menunjukkan performa terbaiknya di Italia bersama Napoli. Ia yakin 100 persen telah menemukan klub yang tepat dan sangat menantikan tantangan baru ini. Hojlund ingin membuktikan bahwa keputusan Manchester United melepasnya adalah sebuah kesalahan.