
MENTERI Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan data sementara korban nasional dari insiden kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, Jumat (5/9). Mensos menyatakan bahwa proses asesmen terhadap korban masih berlangsung. Sementara ini, ujar dia, tercatat tujuh orang meninggal dunia dan sembilan orang luka berat yang telah terdata. Namun, Gusmen sapaan akrab Saifullah mengakui angka tersebut kemungkinan akan bertambah.
“Kita lagi terus asesmen. Memang yang wafat itu ada tujuh secara nasional. Kemudian yang luka-luka berat itu ada sembilan yang sudah di-asesmen,” jelas di depan kediaman korban di Lorong 501, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Mensos melakukan kunjungan duka dan penjangkauan ke keluarga seorang pengemudi ojek online (ojol) Dandi, 27, yang meninggal dunia akibat penganiayaan di Makassar, saat unjuk rasa berlangsung.
“Tetapi sebenarnya lebih banyak dari itu karena kita juga sedang mendata mereka yang sudah dirawat tapi sudah pulang. Ini kita juga mau coba akan mau data kembali, kita asesmen kembali,” sambung Saifullah.
Timnya, kata dia, juga masih mendata kerusakan pada usaha milik masyarakat yang ikut menjadi korban kerusuhan. Usai dari kediaman duka, rencana Mensos ialah menjenguk korban lain yang masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit. Sebelumnya, ia juga telah mengunjungi rumah sakit Polri di Jakarta untuk melihat langsung kondisi petugas yang menjadi korban.
"Saya lihat memang cukup serius luka-lukanya, tapi sudah membaik karena ditangani dengan sangat baik. Mereka juga kelihatan semangat yang tidak putus asa, itu membuat saya sangat terharu. Luar biasa sekali," tuturnya.
Kunjungan ini, terang Mensos, merupakan bagian dari perintah langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian penuh kepada semua korban, baik dari masyarakat maupun aparat. Korban ojol di Makassar tewas setelah dikira sebagai intelijen dalam unjuk rasa pada Jumat, (28/8). Agustus lalu. (H-4)