
MELAKUKAN Riset dan Pemetaan Potensi Ekonomi untuk Menyukseskan Asta Cita di Kawasan Transmigrasi merupakan misi tim ekspedisi patriot Universitas Indonesia (UI) seperti diamanahkan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Transmigrasi.
Tim UI dengan lokus Kabupaten Mesuji, Lampung diketuai drg. Benso Sulijaya, Sp.Perio(K)., Ph.D. (Fakultas Kedokteran Gigi UI), beranggotakan Muh. Syaiful, S.Hum., M.I.Kom (Akademisi dan mahasiswa program doktor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI), Fathia Nur Izzati, S.Si. (Alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI), Futihat Nurul Karimah, A.Md. I.Kom. (Alumni Public Relation UI), dan Muhammad Damar Rukmana (Mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UI). Tim patriot ini dikurasi oleh Direktorat Pengabdian dan Inovasi Sosial (DPIS) UI dan bersinergi dengan universitas-universitas lainnya.
Selama kurang lebih empat bulan, konsep dan program tim ekspedisi patriot ini diharapkan akan membuat pemetaan berbasis riset dan memberikan rekomendasi evaluasi kawasan transmigrasi yang tentunya berujung pada program yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Dokter Benso selaku manajer riset dan pengmas FKG UI, sekaligus Ketua Tim mengambil kesempatan ini sebagai langkah konkret akademisi untuk berkontribusi bagi bangsa. “Kegiatan ekspedisi patriot merupakan pengamalan dua aspek dalam tridharma perguruan tinggi, yaitu riset dan pengabdian masyarakat”, ungkap Benso dalam keterangannya hari ini.
Sempat viral karena konflik, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung merupakan area yang menjadi lokus drg Benso dan tim enam dengan luaran output satu yaitu rekomendasi evaluasi wilayah transmigrasi. Seperti diketahui, Kabupaten Mesuji berada di ujung timur laut dari provinsi Lampung yang bersinggungan dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Dengan luas kurang lebih 218.400 hektare, Kabupaten Mesuji sempat dijuluki lumbung nasional dikarenakan produksi padi yang melimpah.
Tim ekspedisi patriot UI bersama dengan rekan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) disambut antusias Bupati Kabupaten Mesuji, Ibu Hj. Elfianah, S.E., Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Andi Subrastono, S.Sos beserta seluruh jajaran apparat dan perangkat desa. Saat diterima di kantor Bupati tanggal September 2025 lalu, Najmul Fikri, S.IP., M.IP selaku Plh Sekretaris Daerah Mesuji menyambut baik dan menaruh harapan adanya rekomendasi berbasis riset dan kajian pemetaan potensi ekonomi di Kawasan transmigrasi Mesuji.
“Mohon dilakukan pemetaan seluas-luasnya, dan hindari adanya dikotomisasi antara kawasan transmigrasi dan kawasan non-transmigrasi. Hal ini akan menimbulkan kesenjangan akibat perbedaan atensi antara kawasan-kawasan tersebut," kata Najmul.
Adapun pemetaan yang dilakukan tim ekspedisi patriot UI meliputi aspek fisik yaitu infrastruktur dasar (jalan, jembatan, air bersih, listrik, penerangan jalan, utilisasi bangunan), aspek sosial (demografi penduduk, karakteristik sosial budaya, tingkat partisipasi masyarakat, akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan), aspek ekonomi (mata pencaharian utama, tingkat pendapatan, potensi ekonomi lokal (pertanian, perkebunan, perikanan), aspek kelembagaan (peran dan fungsi pemerintah daerah, lembaga adat, kelompok masyarakat, pihak swasta dan non-pemerintah), serta aspek ekologi (kualitas lingkungan (tanah, air, udara), keanekaragaman hayati, potensi bencana alam).
Dari riset tim patriot UI, melalui wawancara mendalam, terdapat beberapa kendala terkait produktivitas pertanian (sawah) yang bisa ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya, serta mempertahankan kestabilan harga agar petani tidak merugi.
Kondisi geografis tanah lumpur yang ada di Kabupaten Mesuji juga menjadi tantangan bagi petani dikarenakan pada bulan tertentu kondisi air akan menjadi payau dan mengakibatkan petani gagal panen.
Lain lagi, kondisi jalan yang masih tergolong sulit diakses menyebabkan mobilisasi hasil panen terhambat. Inilah gambaran kecil dari informasi awal yang dipotret oleh tim ekspedisi patriot UI. Tim berupaya menggali lebih banyak lagi informasi dari masyarakat untuk mendapatkan gambaran riil di lapangan.(H-2)