Film Pengepungan di Bukit Duri Masih Jadi Perbincangan, Ini 5 Alasan untuk Menontonnya

2 weeks ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Usai meraih prestasi gemilang dengan menarik lebih dari 1,8 juta penonton di jaringan bioskop Tanah Air, film Pengepungan di Bukit Duri kini hadir secara eksklusif di Prime Video mulai 15 Agustus 2025.

Karya garapan Joko Anwar ini diproduksi oleh Come and See Pictures untuk Amazon MGM Studios, memadukan ketegangan khas drama-thriller dengan pengangkatan isu-isu sosial yang relevan dan layak diperbincangkan.

Dengan latar belakang tahun 2027, film Pengepungan di Bukit Duri mengisahkan perjalanan Edwin (Morgan Oey), yang masih dibayangi trauma masa lalu. Delapan belas tahun setelah menyaksikan kakaknya menjadi korban penyerangan dalam kerusuhan, Edwin bertekad menunaikan permintaan terakhir sang kakak—mencari anak yang lahir dari tragedi tersebut.

Usahanya menuntun Edwin menjadi guru di SMA Duri, sekolah yang menampung para siswa dengan catatan perilaku bermasalah. Di tengah upaya menemukan sang keponakan, ia harus berhadapan dengan murid-murid yang terkenal beringas.

Namun, ketika pencarian itu akhirnya membuahkan hasil, kerusuhan baru meletus, membuat mereka terperangkap di dalam sekolah. Situasi memaksa Edwin dan keponakannya berjuang untuk bertahan hidup dari ancaman sekelompok siswa brutal yang mengincar nyawa mereka.

Berikut lima alasan mengapa Pengepungan di Bukit Duri ini layak untuk ditonton:

Kembalinya Joko Anwar setelah 6 Tahun

Pengepungan di Bukit Duri menjadi penanda kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, enam tahun setelah karya terakhirnya di genre ini, Gundala (2019).

Sebagai film ke-11 dalam portofolionya, Joko Anwar meramu kekuatan narasi, kepiawaian penyutradaraan, dan ketelitian penyuntingan gambar dalam satu kesatuan visi yang matang.

Tonggak Sejarah Kolaborasi Internasional

Pengepungan di Bukit Duri menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman Indonesia sebagai film layar lebar pertama dari rumah produksi Asia Tenggara, Come and See Pictures, yang dibuat untuk Amazon MGM Studios.

Kolaborasi ini menyatukan kekuatan narasi lokal dengan visi artistik dan standar produksi kelas internasional, menghasilkan karya yang bukan hanya kuat dan relevan secara tematik, tetapi juga mampu bersaing di kancah perfilman global.

Jadi Film Action Terlaris

Capaian Pengepungan di Bukit Duri melampaui rekor yang dipegang oleh film The Raid (2012), yang selama 13 tahun menjadi film action Indonesia terlaris dengan raihan 1,892,369 penonton.

Film ini juga menjadi proyek kolaborasi perdana antara Joko Anwar dan aktor berbakat Morgan Oey. Selain Morgan, film ini turut dibintangi oleh jajaran aktor muda berbakat Indonesia seperti Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel.

Ceritanya Relate dengan Kondisi Sosial Saat Ini

Pengepungan di Bukit Duri memadukan kisah penuh ketegangan dengan refleksi kritis terhadap isu-isu sosial, khususnya kekerasan remaja dan perpecahan keluarga yang dipicu oleh diskriminasi serta kebencian.

Melalui rangkaian adegan intens, film ini menyajikan tema-tema universal yang tetap relevan hingga kini, mengajak penonton meninjau ulang pandangan mereka tentang keadilan dan empati, sekaligus menekankan pentingnya membangun kesetaraan bagi semua.

Refleksi Sejarah yang Memantik Diskusi

Pengepungan di Bukit Duri menjadi salah satu karya terpenting dalam perjalanan dua dekade karier Joko Anwar. Film ini tidak hanya memicu percakapan dan diskusi luas di ruang digital, tetapi juga mengajak penonton merenungkan realitas sosial yang tengah terjadi.

Bahkan sebelum resmi tayang, karya ini sudah ramai diperbincangkan dan memunculkan berbagai forum diskusi di tengah masyarakat, berkat isu-isu signifikan yang diangkat dalam alur ceritanya.

Read Entire Article