Istana Bantah Reshuffle Menteri Keuangan karena Sri Mulyani Mundur

MENTERI Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah Sri Mulyani mengundurkan diri dari posisi Menteri Keuangan sehingga di-reshuffle.

Presiden Prabowo Subianto mencopot Sri Mulyani dan menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan pada pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin sore, 8 September 2025. “Ya bukan mundur, bukan dicopot. Jadi Pak Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif. Maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” kata Prasetyo usai pelantikan.

Prasetyo mengatakan banyak pertimbangan Presiden mengganti Sri Mulyani. Namun ia meminta publik tidak mempertanyakan apakah Sri Mulyani mundur atau tidak. “Bismillah, apa yang menjadi keputusan Bapak Presiden kita doakan bersama-sama semoga itu menjadi keputusan yang membawa kebaikan bagi kita semua,” ujar Prasetyo. 

Sri Mulyani sebelumnya dikabarkan mengajukan pengunduran diri setelah kediamannya di Jalan Mandar, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, dijarah sekelompok orang saat demonstrasi yang berakhir ricuh pada Ahad, 31 Agustus 2025.

Sri Mulyani sempat mencurahkan peristiwa itu ke media sosial Instagram-nya. Ia sedih lukisan bunga yang ia lukis sendiri dijarah seorang pria berjaket merah. 

"Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul lukisan cat minyak bunga di atas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari," demikian tertulis di akun Instagram @smindrawati pada Rabu, 3 September 2025.

Ratusan orang dilaporkan menggeruduk rumah Sri Mulyani, merusak dan menjarah berbagai harta benda di dalamnya. Menurut kesaksian sejumlah warga, penjarahan berlangsung dalam dua tahap. "Gelombang pertama sekitar pukul 1 (dini hari), gelombang kedua sekitar pukul 3 (dini hari)," kata Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah tersebut. 

Peristiwa penjarahan membuat Sri Mulyani syok. Pada Ahad pagi, 31 Agustus 2025, Sri menyampaikan permohonan pengunduran dirinya dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sri kembali menyampaikan pengunduran diri pada hari yang sama. Permohonan itu kembali ia sampaikan kepada Presiden Prabowo di sela rapat kabinet di Istana Negara. Presiden menolak pengunduran dirinya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang hadir saat rapat kabinet, ikut berupaya meredam dan memintanya bertahan. Selesai rapat, Sri Mulyani tak menanggapi teriakan awak media yang meminta waktu wawancara dan tergesa-gesa pergi.

Lima bulan lalu, mantan Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) itu juga sempat mempertimbangkan mundur karena pemangkasan anggaran besar-besaran hingga Rp 800 triliun. Sri Mulyani kecewa kebijakan pemangkasan itu diambil tanpa melibatkannya.