Jurnal Ilmiah : Antara Ilmu, Pangkat, dan Bisnis Publikasi

13 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Image Jaja Jamaludin

Eduaksi | 2025-09-03 22:14:58

Di ruang akademik Indonesia, publikasi ilmiah kini ibarat paspor yang wajib dimiliki dosen dan peneliti. Jurnal terindeks nasional seperti Sinta 1–6 hingga jurnal internasional bereputasi seperti Scopus dan Web of Science (WoS) menjadi arena perlombaan. Namun, di balik gengsi indeksasi itu, muncul fenomena maraknya bisnis penerbitan artikel yang justru memunculkan banyak persoalan serius.
Kualitas Ilmiah Menurun
Baik di jurnal Sinta maupun Scopus/WoS, kualitas tulisan seharusnya diukur dari orisinalitas, novelty, dan kontribusi nyata. Sayangnya, banyak artikel lahir bukan dari semangat riset, melainkan kejar target administratif. Artikel diproduksi massal, terkadang hanya modifikasi kecil dari penelitian lama. Akibatnya, jurnal yang seharusnya menjadi gudang ilmu, berubah menjadi etalase formalitas.
Peer Review yang Longgar
Peer review adalah pagar mutu sebuah jurnal. Tetapi ketika logika bisnis masuk, pagar itu mulai rapuh. Beberapa jurnal Sinta melonggarkan seleksi demi kejar terbitan cepat. Sementara di Scopus dan WoS, marak kasus jurnal predator yang hanya berlabel internasional, namun proses review-nya serba instan. Ironisnya, banyak akademisi terjebak karena lebih peduli pada “label bereputasi” ketimbang kualitas isi.
Ghostwriting dan Joki Artikel
Tak hanya di level nasional, jasa penulisan artikel dan “paket publikasi” kini merambah ke jurnal Scopus dan WoS. Dengan tarif jutaan hingga puluhan juta rupiah, seseorang bisa membeli artikel jadi lengkap dengan slot publikasi. Fenomena ghostwriting ini menghancurkan integritas akademik, karena artikel yang terbit sering bukan karya asli penulis, melainkan hasil outsourcing.
Komersialisasi Berlebihan
Biaya publikasi kini kian mencekik. Di Sinta, penulis sering harus merogoh ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Di Scopus dan WoS, biaya bisa melonjak hingga ribuan dolar. Bagi dosen atau mahasiswa yang punya dana, publikasi hanyalah soal transaksi. Sebaliknya, peneliti yang berkualitas tapi minim anggaran terpinggirkan. Akhirnya, ilmu pengetahuan pun tunduk pada logika kapital.
Distorsi Tujuan Akademik
Di atas semua itu, tujuan publikasi mulai kehilangan makna. Artikel bukan lagi sarana menyebarkan pengetahuan, melainkan sekadar tiket kenaikan pangkat, sertifikasi dosen, atau akreditasi kampus. Jurnal Scopus dan WoS pun sering dijadikan “ajang prestise instan” oleh perguruan tinggi untuk mendongkrak ranking internasional. Pertanyaan besarnya: apakah publikasi masih untuk ilmu, atau sudah sepenuhnya jadi komoditas dagang?

Kini, wajah publikasi ilmiah menghadapi dilema besar. Di satu sisi, jurnal bereputasi memang dibutuhkan untuk mengukur kinerja akademisi. Namun, ketika bisnis dan formalitas lebih dominan daripada kualitas dan integritas, publikasi justru kehilangan ruhnya. Dunia akademik pun harus menjawab tantangan ini: apakah kita akan terus menulis demi ilmu, atau sekadar membeli tiket untuk status?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article