REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Petugas kepolisian hingga kini masih melakukan penyidikan terhadap kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari lima orang. Para korban sebelumnya ditemukan di terkubur di satu lubang di rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, pada Senin (1/9/2025).
Kelima korban adalah Sahroni (75), Budi (45) yang merupakan anak Sahroni, Euis (40) istri dari Budi, serta kedua anak Budi – Euis, yakni R (7) dan bayi berumur delapan bulan.
Di tengah proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh petugas kepolisian, berbagai spekulasi pun bermunculan di media sosial. Termasuk soal dugaan pelaku pidana dibalik kematian para korban.
Menanggapi hal itu, Polres Indramayu mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya atau hoaks.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasie Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menegaskan, pihaknya memahami besarnya perhatian publik atas kasus ini. Namun masyarakat diminta tetap tenang dan bijak dalam menerima informasi.
“Kami imbau kepada masyarakat, khususnya masyarakat Indramayu. Saya yakin masyarakat Indramayu adalah masyarakat yang religius. Mohon untuk tidak menyebarkan berita-berita hoaks yang justru akan menambah kesedihan keluarga maupun kerabatnya,” ujar Tarno, Jumat (5/9/2025).
Tarno menambahkan, Polres Indramayu selalu siap memberikan informasi resmi yang dapat dipertanggungjawabkan. “Silakan bisa konfirmasi ke kami, kami update. Hal ini untuk meluruskan berita-berita itu,” jelasnya.
Polisi juga meminta doa dan dukungan masyarakat agar proses penyelidikan berjalan lancar. Sehingga kasus itu bisa segera terungkap dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
“Kami berharap doa dari masyarakat Indramayu agar kasus ini segera terungkap sehingga bisa memberikan keadilan bagi keluarga korban dan juga korban tentunya,” ujarnya.
Harapan senada juga disampaikan keluarga korban. Mereka meminta agar masyarakat tidak menyebarkan hoaks dan mempercayakan penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian.
Pihak keluarga juga ingin meluruskan bahwa informasi mengenai tamu keluarga Tangerang sebelum kejadian adalah misinformasi.