Kata Guru yang Mengajar Hampir 50 Murid Sekelas: Lihat Lagi di Lapangan, Semoga Cukup Tahun Ini Saja

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kebijakan 50 siswa per kelas yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mulai diberlakukan efektif pada Senin (21/7/2025). Di SMAN 15 Depok, Jabar, satu kelas diisi 47 siswa hingga 48 siswa karena menyesuaikan infrastruktur dan fasilitas yang sudah menyentuh batas maksimal.

Berdasarkan pantauan Republika, terdapat 238 siswa kelas X di SMAN 15 Depok yang terbagi dalam lima rombongan belajar (rombel) pada tahun ajaran 2025-2026. Sebanyak tiga rombel diisi oleh 48 siswa dan dua rombel diisi oleh 47 siswa.

Para siswa di setiap kelas itu menduduki bangku yang berjajar menjadi empat baris dengan jarak antarbaris hanya sekitar 1 meter. Masing-masing barisnya diisi oleh enam deret meja dan bangku yang diduduki oleh dua orang siswa.

Dari lima ruang kelas yang digunakan oleh siswa kelas X, hanya sebagian ruangan yang memiliki fasilitas kipas angin. Sejumlah ruangan lainnya hanya mengandalkan angin sepoi dari jendela kelas yang dibiarkan terbuka.

Kondisi itu diperparah lantaran para siswa kelas X di SMAN 15 Depok memulai kegiatan belajar mengajar pada siang hari, sehingga matahari menyengat lebih terik. Sebab, jumlah ruang kelas yang ada di sekolah itu tidak mencukupi untuk membuat semua siswa masuk pagi hari.

Republika sempat mencoba masuk ke satu per satu ruang kelas yang digunakan para siswa kelas X belajar. Hawa panas di dalamnya cukup untuk membuat konsentrasi buyar. Beberapa siswa juga berupaya mengusir kegerahan itu dengan mengipas-ngipaskan buku atau topi ke arah wajahnya.

Guru Bahasa Inggris SMAN 15 Depok, Zaza, menilai kebijakan untuk memaksimalkan ruang kelas diisi 50 siswa itu tidak hanya membuat para siswa kesulitan konsentrasi. Menurut dia, para guru juga ikut merasakan kesulitan akibat kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi itu.

"Gimana caranya kita harus ngajar 50 siswa, yang walaupun enggak akan optimal, pasti. Karena 36 aja pasti ada yang enggak kejangkau. Apalagi ini 47-48 siswa," kata guru yang juga menjadi salah satu wali kelas X di SMAN 15 Depok, kepada Republika, Senin (21/7/2025).

Kondisi itu belum ditambah kendala teknis lain yang dihadapi oleh SMAN 15 Depok, seperti memulai pembelajaran pada siang hari untuk kelas X. Pasalnya, tidak ada ruang kelas lain yang bisa digunakan untuk kelas X belajar pagi hari. "Cuma mau gimana lagi," keluh guru yang juga mengajar Bahasa Jerman itu.

Sebagai guru, Zaza tak mau larut dalam kondisi yang serba menyulitkan itu. Mengingat, ia memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan seluruh siswa yang diajar olehnya bisa menerima materi pelajaran dengan baik.

Salah satu siasat yang akan diterapkannya dalam mengajar kelas jumbo itu adalah dengan melibatkan semua siswa untuk bisa sama-sama membuat suasana kelas kondusif. Dengan siasat itu, diharapkan para siswa akan memiliki tanggung jawab dalam memastikan proses pembelajaran berjalan lancar.

"Jadi saling mengondisikan satu sama lain lah, punya tanggung jawab masing-masing," ujar dia.

Meski demikian, ia tetap berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bisa mengevaluasi kebijakan PAPS. Pasalnya, realitas di lapangan tidak semua sekolah negeri mampu melaksanakannya.

"Harapan saya, lihat lagi di lapangan seperti apa. Semoga cukup sekarang aja tahun ini, jadi evaluasi besar buat semua. Jadi ke depan bisa memilih dan memilah jumlah siswa di kelas agar optimal," ujar Zaza.

Siswa kepanasan

Read Entire Article