REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ada sebagian hamba Allah SWT yang dilebihkan hartanya. Rezeki harta yang banyak itu sesungguhnya bukanlah suatu kehebatan manusia itu sendiri, maka sudah selayaknya manusia tidak berberat hati untuk membantu saudara lainnya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 261 berbunyi:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Matsalulladzina yunfiquna amwalahum fi sabilillahi kamatsali habbatin anbatat sab'a sanabila fi kulli sunbulatin mi-atu habbatin wallahu yudhaifu liman yasya-u wallahu wa-si'un alim.".
Yang artinya: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) laga Maha Mengetahui."
sumber : Dok Republika