
PEMERINTAH Kabupaten Klaten akan segera mengajukan proposal pengusulan Geopark Nasional Klaten. Pengusulan geopark nasional ini tindak lanjut dari penyiapan kawasan pendukung taman bumi di Klaten.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi (Bapperida) Klaten, Pandu Wirabangsa, dalam paparan laporan akhir penyusunan proposal calon geopark nasional di Ruang Banggar DPRD Klaten, Kamis (4/9).
Pengusulan Geopark Klaten tidak hanya mencakup situs warisan geologi, namun juga mengintegrasikan keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity).
Pengintegrasian geodiversity, biodiversity, dan culturaldiversity, menurut Kepala Bapperida Klaten, adalah untuk tujuan konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui konsep geowisata.
"Geopark tidak hanya fokus pada warisan geologi, tapi juga mencakup aspek arkeologi, ekologi, sejarah, dan budaya masyarakat,” jelasnya dalam paparan laporan akhir penyusunan dossier calon Geopark Nasional Klaten.
Disebutkan bahwa di Klaten cakupan geopark tersebar di berbagai wilayah kecamatan. Ini yang kemudian melatarbelakangi usulan Geopark Nasional Klaten ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kami mengapresiasi dukungan dari semua perwakilan yang terlibat dalam pengusulan Geopark Klaten. Pun, terima kasih banyak masukan yang disampaikan dalam penyusunan dossier calon Geopark Nasional Klaten,” ujar Pandu.
Dalam kesempatan tersebut, Chusni Ansori, pendamping tim percepatan Geopark Klaten, mengatakan bahwa pengajuan dossier atau proposal itu merupakan salah satu tahap akhir dalam pengusulan geopark.
Peneliti Pusat Riset Sumberdaya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut berharap Pemkab Klaten bersama masyarakat memaksimalkan persiapan di wilayah agar usulan yang disampaikan mendapatkan hasil terbaik.
"Pengusulan ini merupakan tahapan menuju Geopark Nasional Klaten. Untuk itu, kami juga mengharapkan persiapan di masing-masing kawasan dapat dimaksimalkan saat tahap visitasi," kata Chusni Ansori.
Klaten memiliki modal besar untuk ditetapkan sebagai geopark. Karena di wilayah ini banyak terdapat warisan budaya, baik benda maupun tak benda yang tidak ditemukan di kawasan geopark nasional lainnya.
Warisan budaya benda, seperti candi Hindu-Budha hingga peninggalan Mataram Islam banyak tersebar di Klaten. Pun, warisan budaya tak benda terdapat gerabah putaran miring hingga angkringan.
“Hal itu menunjukkan bahwa di Klaten banyak aspek warisan budaya yang dapat dikembangkan melalui geopark," ujarnya. (H-2)