Pencarian macan tutul yang lepas dari kandang pengamanan dan perawatan di Lembang Park & Zoo, pada Kamis (28/8) lalu terus dilakukan.
Macan tutul ini merupakan macan yang dievakuasi dari Kantor Balai Desa Kutamandarakan, Kabupaten Kuningan, dua hari sebelum kabur.
Pada pencarian hari ketujuh, Kamis (4/9), tim gabungan penanganan macan tutul melakukan penyisiran di area utara desa Sukajaya yang mengarah ke kawasan hutan kaki gunung Tangkuban Parahu.
"Sesuai hasil pemantauan objek bergerak oleh thermal drone, informasi masyarakat dan jejak-jejak aktivitas matul yang mengarah ke Utara," kata Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar), dikutip dari akun Instagram resminya, Jumat (5/9).
Macan tutul tersebut diduga memasuki area hutan lindung menuju Gunung Tangkuban Parahu.
"Kawasan hutan terdekat dengan LPZ berjarak -/+ 800 m dan diduga menjadi koridor aman bagi Macan Tutul untuk bergerak ke arah utara di dalam hutan lindung menuju Gunung Tangkuban Parahu," ujarnya.
"Berdasarkan hasil penelusuran darat ditemukan jejak-jejak di tanah dan beberapa bangunan semi permanen, namun tidak ditemukan jejak pada rumah-rumah kosong dan gorong-gorong, aduan suara geraman dari masyarakat setelah diafirmasi diduga suara geraman anjing, tidak dilaporkan adanya konflik dan gangguan terhadap ternak pada jalur pergerakan," sambung keterangan BBKSDA Jabar.
Berdasarkan keterangan ahli, kata BBKSDA Jabar, dugaan bergeraknya macan tutul ke arah tersebut karena hamparan bukit Tunggul, Gunung Tangkuban Parahu sampai dengan Gunung Burangrang merupakan habitat yang cocok untuk Macan Tutul.