Massa masih bertahan di area Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka dijaga ketat oleh prajurit TNI yang berjaga di sekitar lokasi.
Pantauan kumparan pada pukul 18.15 WIB, Sabtu (30/8), massa terlihat menyalakan dan menembakkan petasan ke arah Mako Brimob sambil meneriakkan yel-yel, “buka-buka, buka pintunya.”
Meski begitu, anggota TNI tetap berjaga dan menahan laju massa agar tidak mendekat lebih jauh.
Sebelumnya, situasi di kawasan Mako Brimob sempat memanas sejak Kamis (28/8) malam. Kericuhan dipicu insiden seorang pengemudi ojek online bernama Affan (21) yang terlindas mobil rantis. Peristiwa itu memicu aksi massa yang bertahan hingga berhari-hari.
Tujuh anggota Brimob yang berada di dalam mobil rantis saat kejadian kini tengah menjalani pemeriksaan intensif dan dikenakan sanksi penempatan khusus (pansus) selama 20 hari.
Pada Sabtu siang, massa sempat dimediasi oleh TNI sehingga situasi kondusif dan jalan di depan Mako Brimob dibuka kembali.
Namun, tak lama kemudian massa kembali lagi ke area tersebut hingga jalan kembali ditutup. Hingga malam, massa masih bertahan di depan Mako Brimob, sementara TNI memperketat penjagaan.
Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.