Pendidikan selalu menjadi isu yang hangat dibicarakan di Indonesia. Pendidikan seharusnya bukan soal siapa yang punya, siapa yang bisa, atau siapa yang beruntung. Pendidikan adalah hak semua orang, hak untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi lebih besar.
Di Indonesia, tidak semua anak mudanya berkesempatan mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA. mengungkapkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi pada tahun 2025 diindikasikan sebesar 32 persen untuk kelompok usia 19-23 tahun. Ini berarti bahwa dari setiap 100 anak dalam rentang usia tersebut, hanya sekitar 32 anak diperkirakan yang terdaftar dalam pendidikan tinggi.
"Dari sinilah maka Alhamdulillah, kita ini bersyukur ditakdirkan menjadi mahasiswi," ujar Prof Nuh saat pengukuhan mahasiswa baru (Maba) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun akademik 2025, Senin (8/9).
Prof Nuh melanjutkan, yang membanggakan mahasiswa baru Unusa tahun ini tidak hanya datang dari Jawa Timur, dari pelosok Nusantara bahkan luar negeri.
"Yang menjadi mahasiswa Unusa bukan hanya anak Jawa Timur, ada yang dari Timor Leste, ada yang dari Malaysia, ada yang dari Filipina. Ada yang dari Papua, ada yang dari Kalimantan, ada yang dari Sulawesi, dan ada yang dari NTB," terangnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menyampaikan jumlah total mahasiswa baru Unusa tahun akademik 2025 mencapai sekitar 4.875 orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 3.000 merupakan mahasiswa Program Profesi Guru (PPG), sedangkan 1.875 lainnya mahasiswa non-PPG, termasuk ratusan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).
“Alhamdulillah jumlah ini dibandingkan tahun sebelumnya meningkat signifikan. Kalau tahun lalu sekitar 1.400 mahasiswa non-PPG, tahun ini mencapai 1.800 lebih. Ini sangat menggembirakan,” ujarnya.
Prof. Jazidie menegaskan, peningkatan jumlah mahasiswa baru menjadi bukti kepercayaan masyarakat kepada Unusa.
“Kami sangat bersyukur dengan capaian ini. Mudah-mudahan kepercayaan masyarakat dapat kami emban dengan baik, dalam arti kami bisa menjalankan fungsi perguruan tinggi dengan baik, mempersiapkan generasi rahmatan lil alamin bagi negara, bangsa, dan umat manusia,” tandasnya.