
Pemerintah meluncurkan tiga program baru terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program baru tersebut meliputi KUR Tebu Rakyat, KUR perumahan, sampai KUR untuk pekerja migran.
Untuk KUR Tebu Rakyat, Menko Perekonomian Airlangga menjelaskan dalam skema KUR baru petani tebu bisa mendapat plafon hingga Rp 500 juta dan bisa diberikan kepada individu maupun kelompok.
Nantinya KUR tersebut dapat digunakan untuk revitalisasi penanaman atau replanting Tebu. Yang bisa mendapatkan fasilitas merupakan individual atau kelompok.
“Bisa juga untuk kelompok maupun perorangan dengan offtake daripada pabrik gula termasuk pabrik gula BUMN,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis (3/7).
Sementara untuk KUR perumahan, Airlangga menjelaskan plafon yang diberikan hingga mencapai Rp 5 miliar untuk kontraktor atau pengembang yang masuk kriteria UMKM.
Nantinya, program KUR perumahan tersebut bisa digunakan oleh pengembang untuk membangun 38 sampai 40 unit perumahan tipe 36 selama 4 sampai 5 tahun.
Selain itu, KUR perumahan juga dapat diberikan kepada perorangan untuk renovasi rumah yang digunakan untuk usaha ataupun renovasi rumah.
“Dengan demikian kita akan mempersiapkan plafonnya kira-kira Rp 13 triliun (untuk renovasi) sedangkan untuk perumahan tadi tambahan plafon sebanyak Rp 117 triliun (untuk pemgembang UMKM,” ujarnya.

Nantinya penyaluran KUR perumahan akan dilakukan oleh Bank Himbara maupun swasta meski tak dijelaskan secara pasti swasta mana yang ikut terlibat. Pemerintah juga memberikan subsidi selisih bunga sebesar 5 persen.
Sementara untuk KUR tenaga kerja migran, akses KUR juga dibuka tanpa jaminan dengan plafon sebesar Rp 100 juta. "Itu bisa digunakan untuk memproses mereka pergi ataupun juga untuk pelatihan," kata Airlangga.
Terkait target penyaluran KUR yang sebelumnya ada di angka Rp 300 triliun per Juni penyerapan sudah mendekati angka 45 persen berdasarkan keterangan dari Airlangga.
“Hampir mendekati 45 persen yaitu Rp 131,84 triliun dari total yang ditargetkan penyaluran Rp 300 triliun dan sektor produksi 60 persen dan debitur baru sebesar 1.007.101 debitur dan graduasinya sudah mencapai targetnya Rp 1,1 triliun,” ujarnya.