Produksi Gula RI Disebut Tertinggi ke-2, kok Impor Sampai Jutaan Ton?

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengutip data proyeksi produksi gula nasional periode tahun 2024/2025 yang ditaksir mencapai 2,6 juta ton. Disebutkan, data itu mengacu pada laporan Food Outlook Biannual Report on Global Food Markets yang dirilis Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Juni 2025.

Disebut Bapanas, jika tercapai akan menempatkan Indonesia sebagai produsen gula terbesar kedua di kawasan ASEAN, setelah Thailand yang mampu menghasilkan 10 juta ton. Di bawah Indonesia ada Filipina dengan 1,8 juta ton, serta Vietnam sebesar 1,1 juta ton.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin. Ia mengatakan, produksi gula konsumsi berpotensi naik signifikan di tahun 2025 ini.

"Untuk gula, prediksi tahun ini produksinya gula konsumsi 2,6 juta ton. Karena ini produksinya naik nih, rata-rata per hektare naik 25%," ungkap Nur Khabsyin kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (1/9/2025).

Ia menyebut, peningkatan produktivitas tebu mendorong optimisme tersebut. Data APTRI menunjukkan luas tanam tebu naik dari 440 ribu hektare (ha) pada 2016 menjadi 520 ribu hektare pada 2024. Adapun produktivitas memang sempat menurun, dari 75,58 ton per hektare di 2016, turun ke 61,50 ton/ha pada 2023, lalu pulih ke 63,78 ton/ha pada 2024. Sementara rendemen gula relatif stagnan di kisaran 6,6-8%, dengan capaian terakhir 7,42% di 2024.

"Kalau kita lihat dari tren ini, sebenarnya ada perbaikan dari sisi produktivitas. Tahun ini kami optimis bisa tembus di kisaran 2,6-2,7 juta ton untuk produksi gula konsumsi eks tebu. Jadi memang ada peluang perbaikan cukup signifikan," jelasnya.

Jauh di Bawah Kebutuhan Nasional

Hanya saja, jumlah produksi gula nasional ternyata masih jauh dari kebutuhan konsumsi nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Usaha dan Pertanian Kemenko Pangan Widiastuti menyebut konsumsi gula di Indonesia terus bertambah setiap tahun, meskipun pola hidup masyarakat mulai bergeser.

"Kebutuhan gula di Indonesia ini setiap tahun meningkat, walaupun kita juga tahu pola hidup, pola hidup atau habitnya dari masyarakat kita sudah mengurangi konsumsi gula," ujar Widiastuti dalam Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, kebutuhan gula konsumsi tumbuh 2-3% per tahun. Pada saat bersamaan, produksi dalam negeri juga meningkat sekitar 5-6% per tahun.

"Gula konsumsi setelah kita lihat ini meningkat 2-3% per tahun dan gula produksi meningkat 5-6% per tahun. Di mana kebutuhan gula hampir mencapai 6,5 juta ton untuk kebutuhan gula konsumsi, industri, dan kawasan berikat," jelasnya.

Namun, dari sisi ketersediaan, produksi nasional belum mampu menutup kebutuhan. Rata-rata produksi 2024 hanya 2,46 juta ton, dengan kontribusi sektor swasta 1,28 juta ton dan BUMN 1,17 juta ton.

"Kalau untuk kebutuhan nasional mencapai 6,5 juta ton, baik untuk kebutuhan konsumsi, industri, dan kawasan berikat. Dan rata-rata ada di angka 2.465.739 ton per tahun (pada 2024). Jadi itu rata-ratanya dari produksi gula nasional," tutur Widiastuti.

Alhasil, celah kebutuhan harus ditutup lewat impor gula mentah (raw sugar), terutama untuk industri. "Rata-rata (produksi gula pada 2024) ada di angka 2.465.739 ton per tahun. Untuk mencukupi kebutuhan nasional, dari perhitungan ini masih adanya impor dari raw sugar," ucapnya.

Menurut Widiastuti, cita-cita menuju swasembada gula sebagaimana target Presiden Prabowo Subianto masih penuh tantangan, mulai dari keterbatasan lahan hingga kapasitas pabrik.

"Itu (swasembada gula) memang tidak mudah. Banyak hambatan dan tantangan yang harus dilalui. Di mana masalah penyediaan lahan untuk perluasan tebu dan pabrik," terang dia.

Danantara Turun Tangan Pembelian Gula Petani

Di sisi lain, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mengupayakan stabilitas pergulaan nasional. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa menuturkan, alokasi dana Rp1,5 triliun dari Danantara melalui ID Food siap digunakan untuk menyerap gula petani.

"Memang solusi jangka pendek terhadap gula petani adalah diserap oleh pedagang dan pemerintah. Saat ini sudah ada kepastian Danantara akan turun. Pedagang pun sudah di trigger Danantara. Mereka akan berani membeli, habis Danantara beli. Begitu kesepakatannya," terang Ketut dalam keterangan resminya.

Hanya saja, lanjut dia, proses pencairan dana masih memerlukan waktu lantaran harus sesuai prinsip kehati-hatian.

"Hanya saja memang ini perlu kesabaran sedikit lagi, karena bagaimanapun Danantara dan ID FOOD tidak bisa sembarangan. Pasti ada prinsip kehati-hatian. Governance-nya harus benar. Mudah-mudahan segera tuntas, kita dorong untuk itu. Nanti kalau sudah keluar, bisa cepat langsung digerakkan penyerapannya," jelasnya.

Selain itu, melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Menteri BUMN tertanggal 14 Agustus 2025 dengan tembusan salah satunya ke Danantara, telah disampaikan Usulan Penugasan Cadangan Gula Pemerintah (CGP) tahun 2025 kepada ID Food.

Terkait itu, Bapanas memberikan rujukan Kepbadan Nomor 40 Tahun 2025 tanggal 13 Maret 2025, yang telah menargetkan agar stok CGP minimal dikelola ID Food di angka 260 ribu ton dan stok akhir tahun 2025 dapat berada di angka 26 ribu ton.

Adapun untuk penyaluran ke masyarakat dapat dilakukan melalui penjualan ke pasar umum dengan mengacu pada Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024 atau di bawah harga rata-rata pasaran.

Jaga Petani Tetap Tanam Tebu

Ketut Astawa turut pula memastikan agar stok raw sugar atau gula kristal mentah yang berasal dari pengadaan luar negeri di tahun ini masih disimpan sebagai CGP dan belum didistribusikan. Dirinya juga memastikan pengawasan terhadap rembesan gula rafinasi ke pasar umum akan terus dilaksanakan bersama Satuan Tugas Pangan Kepolisian Republik Indonesia (Satgas Pangan Polri).

"Solusi yang lain lagi untuk mendukung serapan gula hari ini adalah penegakan hukum terhadap rembesan gula rafinasi. Ini sedang berjalan bersama Satgas Pangan Polri, karena sudah menjadi target dan perhatian kami, sehingga rembesan gula rafinasi ini juga harus kita eliminir," ucap Ketut.

Lebih jauh, ia juga mengingatkan agar petani kompak menjaga harga jual.

"Kemudian petani gula juga harus kompak. Jangan ada yang jual di bawah Rp14.500 per kg. Pemerintah sudah memberi ruang dengan HAP sekian, supaya kita sama-sama membangun kekuatan petani. Tatkala Danantara sudah turun tapi ada yang masih begitu, laporkan ke kami. Siapa yang beli dan siapa yang jual," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan langkah penyerapan ini adalah bentuk nyata kehadiran negara.

"Semangat produksi sedulur petani gula harus dijaga. Semoga langkah pemenuhan stok Cadangan Gula Pemerintah dengan penyerapan ID Food dan Danantara mampu menstabilkan kondisi pergulaan nasional saat ini. Pengadaan raw sugar yang sebelumnya pun dipastikan tidak ada fluktuasi yang berarti, karena telah tuntas sejak April lalu," kata Arief.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Mau Ngerem Total Impor Gula, Mentan Amran Keluarkan Jurus Ini

Read Entire Article