Chili menargetkan perluasan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. General Director ProChile, Ignacio Fernández, menyebut Indonesia menjadi pasar prioritas seiring upaya Chili mendiversifikasi ekspor, mulai dari pangan sehat dan berkelanjutan, wine berkualitas, hingga sektor jasa dan teknologi.
Ignacio menjelaskan saat ini negara-negara ASEAN menerima kurang dari 2 persen dari total ekspor kami. Sementara itu, nilai ekspor Chili untuk Indonesia, mencapai sekitar USD 1,8 miliar pada tahun 2024.
“Kami yakin hubungan ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang,” kata Ignacio dalam acara Chili-Indonesia Trade Engagement Seminar di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (8/9).
Dalam agenda Seminar bertajuk Unlocking Opportunities & Building Synergies, ProChile mengajak para pemangku kepentingan Indonesia untuk mengeksplorasi masa depan perdagangan.
Pada semester pertama 2025, nilai ekspor Chili ke dunia mencapai USD 52 juta meningkat 9,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Ekspor ini lebih dari setengahnya menjangkau negara-negara Asia.
Produk ekspor utama Chili mencakup buah segar (fresh fruit) dan kerang (mussels). Selain itu, ekspor jasa juga mencatat rekor tertinggi, mencapai USD 1,6 miliar di angka ekspor global.
Nilai ekspor ke Indonesia pada paruh pertama tahun ini tercatat mencapai USD 35 juta. Hal ini menunjukkan adanya potensi besar untuk peningkatan di perdagangan bilateral.
Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional, Claudia Sanhueza, menekankan pentingnya kemitraan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan untuk memperkuat diplomasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
“Dialog ini merupakan platform strategis untuk menyelaraskan prioritas ekonomi dan mendorong model perdagangan yang mengedepankan diversifikasi, keberlanjutan, inovasi, serta manfaat bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Chili untuk Indonesia, Mario Artaza, menyoroti semakin meningkatnya momentum dalam hubungan Chile-Indonesia.
“Misi diplomatik kami berfokus pada upaya membangun jembatan, antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” ujarnya.
Agenda ini menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menjajaki kolaborasi langsung dengan eksportir Chili, khususnya di sektor-sektor agri-food dan seafood yang memiliki keunggulan tersendiri.