Santri Usia 9 Tahun di Malang Kakinya Dicambuk Guru Ponpes, Ortu Lapor Polisi

1 month ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Shutter StockIlustrasi cambuk. Foto: Shutter Stock

AZX (9 tahun), seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, diduga menjadi korban penganiayaan oleh gurunya sekaligus pemilik pondok berinisial B.

Korban dipukul beberapa kali di bagian kakinya oleh gurunya menggunakan rotan hingga memar. Peristiwa itu sempat terekam dan viral di media sosial.

Kanit PPA Satreskrim Polres Malang, Aiptu Erlehana, membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari raya Idul Adha beberapa waktu lalu. Kejadian tersebut pun telah dilaporkan dua pekan pasca kejadian.

"Betul, video itu kami ketahui setelah pemeriksaan korban dan saksi," ujar Erlehana saat dikonfirmasi, Kamis (10/7).

Erlehana menyampaikan, dari hasil pemeriksaan, kejadian itu berawal saat korban keluar dari ponpes pada malam hari tanpa pamit. Ia berniat mencari makan karena lapar.

"Korban menyebut sudah dikasih makan di pondok, tapi masih lapar. Sehingga ia keluar diam-diam," ucapnya.

Kemudian, para guru mencari korban dan bertemu di persawahan tidak jauh dari kawasan ponpes. Lalu, korban disuruh untuk kembali ke ponpes dan kedua kakinya dicambuk.

"Ustaz (guru)-nya sudah kita minta keterangan, dan mengatakan bahwa tindakan itu merupakan konsekuensi turunan dari peraturan ponpes, yang memang sudah tertulis bagi setiap santri yang melakukan pelanggaran tertentu, dan katanya korban juga sudah tahu konsekuensi itu," jelasnya.

Saat ini, proses hukum dari kasus tersebut telah masuk dalam tahap penyidikan. Namun, belum ada penetapan tersangka, sebab polisi perlu meminta keterangan salah satu korban lainnya yang juga menjadi korban.

"Kita masih berusaha memanggil korban lain yang posisinya masih di dalam pondok. Sementara ini, yang kami periksa hanya korban dan saksi yang mengetahui kejadian," ungkapnya.

Erlehana menyebut pihaknya telah melayangkan surat ke pihak ponpes. Agar saksi korban lainnya bisa hadir di Polres Malang untuk proses pemeriksaan.

"Kalau tidak ada itikad baik dari ponpes untuk menghadirkan santri tersebut, maka terpaksa akan kami lakukan penjemputan," katanya.

Kini korban juga telah bersama keluarganya. Polisi juga sudah merujuk surat ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang untuk pemeriksaan psikis korban.

"Sebab secara fisik masih ada luka di kedua kaki korban," ujarnya.

Read Entire Article