
SPANYOL memanggil pulang duta besarnya dari Tel Aviv, Senin (8/9) waktu setempat, setelah Israel melontarkan tuduhan antisemitisme yang tidak berdasar terhadap Perdana Menteri Pedro Sanchez dan melarang dua menteri ‘Negeri Matador’ memasuki negara itu.
Perselisihan ini mencuat setelah Sanchez mengumumkan langkah-langkah yang menurutnya bertujuan untuk menghentikan genosida di Gaza. Spanyol telah mengumumkan langkah-langkah besar-besaran terhadap Israel, termasuk embargo senjata total.
Sanchez mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk menghentikan genosida di Gaza dan mendukung penduduk Palestina.
"Ada perbedaan antara membela negara dengan mengebom rumah sakit atau membuat anak-anak tak berdosa kelaparan," ujar Sanchez, salah satu kritikus paling vokal terhadap kampanye militer Israel di Gaza, dalam pidato yang diunggah dari akun resmi X miliknya.
"Itu adalah serangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap penduduk sipil. Enam puluh ribu orang tewas, dua juta orang mengungsi, setengahnya anak-anak. Ini bukan pembelaan diri... ini adalah pemusnahan rakyat yang tak berdaya," tegas Sanchez.
Inti dari paket tersebut, yang diumumkan pada Senin, adalah undang-undang dekrit kerajaan yang akan disetujui oleh kabinet Spanyol dan kemudian diratifikasi oleh parlemen.
Langkah yang diambil pemerintahan Sanchez meresmikan apa yang telah berlaku sejak Oktober 2023, yaitu larangan pembelian dan penjualan senjata, amunisi, dan peralatan militer ke Israel.
Spanyol juga akan melarang kapal pengangkut bahan bakar untuk tentara Israel berlabuh di pelabuhannya, menolak akses wilayah udara bagi pesawat pengangkut material pertahanan, dan melarang masuknya individu yang terlibat langsung dalam genosida, pelanggaran hak asasi manusia, dan kejahatan perang di Gaza.
Pembatasan tersebut dapat berlaku bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan anggota pemerintahannya.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Namun beberapa pemimpin Eropa menghadapi kritik karena menolak melaksanakan surat perintah ICC itu.
Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel dan penyandang dana militer utamanya, malah menjatuhkan sanksi kepada jaksa ICC, Karim Khan. (Al-Jazeera/Daily Sabah/B-3)