Direktur Lokataru Foundation, Delpredo Marhaen ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait aksi demo yang terjadi sejak 25 Agustus 2025 di Jakarta.
Deplredo diamankan polisi di kantornya pada Senin, 1 September 2025 malam. Keesokan harinya, Delpredo ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan memprovokasi dan mengajak pelajar dan anak di bawah umur untuk turun ke jalan saat demo di depan DPR.
Di hari yang sama, Delpredo menulis surat dari balik jeruji besi rutan Polda Metro Jaya, tempat ia ditahan.
Dalam suratnya, ia menyampaikan bahwa sejak ditahan pada 2 September, penyidik Polda Metro Jaya telah mencecarnya dengan 98 pertanyaan seputar keterlibatannya dalam demo DPR.
Ia juga meminta rekan-rekannya untuk tak khawatir selama ia berada di tahanan. Delpredo meminta mereka untuk tetap melanjutkan perjuangan.
Berikut surat yang ditulis Delpredo, seperti dikutip akun Instagram Pedeo Project, Kamis (4/9). kumparan sudah mendapat izin untuk mengutip.
Setelah dilakukan penangkapan pada 1 Agustus saya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka selama 24 jam dengan 98 pertanyaan. Setelah itu saya mendapatkan surat perintah penahanan. Kini saya ditahan di rutan Polda Metro Jaya.
Perkara ini berkaitan dengan tindakan saya dan Lokataru yang memberikan bantuan hukum bagi mereka yang ditangkap hanya karena menyampaikan pendapat di muka umum. Bantuan hukum kami juga membela pelajar yang KJP-nya dicabut dan meminta biaya rumah sakit bagi korban kekerasan polisi untuk digratiskan. Semua itu dikabulkan dan berhasil. Tapi semua itu jadi alasan untuk menuduh saya melakukan perbuatan menghasut.
Saya tidak pernah menyesal melakukan itu semua. Ini soal masa depan orang banyak yang menggantungkan diri pada pendidikan. Jika kamu biarkan bagaimana mereka bisa mengubah nasibnya?
Untuk rekan-rekan di luar sana yang memberikan dukungan, tidak perlu khawatir dengan kondisi saya sebab kita akan selalu terhubung pada kesamaan nasib yang hari-hari ini terlihat semakin gelap. Kita juga tetap terhubung pada solidaritas dan semangat KEWARGAAN. Untuk itu, kita harus masih tetap tegak berhadapan dengan hal buruk apa pun ke depan.
Untuk rekan-rekan Lokataru, maaf belum bisa jadi pemimpin yang baik. Maaf tidak bisa melindungi dan menemani kalian di masa-masa sulit. Saya melihat kalian sebagai penguat bagi saya.
Saya hanya punya kalian, anak-anak muda yang terus menunjukkan ikhtiar dan ketegarannya membela mereka yang tertindas, meski pun kalian harus menghadapi ancaman. Ini kebanggaan yang dimiliki oleh anak muda. Semofa kita senantiasa di (tulisan tak terbaca) ini.
Jakarta, 2 September 2025