Ramallah (ANTARA) - Kelompok advokasi tahanan Palestina pada Rabu (3/9) mengonfirmasi bahwa jumlah total tahanan yang dipenjara di Israel naik menjadi lebih dari 11.000 orang, angka tertinggi sejak Intifada Kedua meletus pada 2000.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan kelompok advokasi tahanan Palestina itu, jumlah tersebut tidak termasuk tahanan yang ditahan di kamp militer Israel. Sebagian besar dari mereka adalah tahanan administratif dan individu yang menunggu persidangan.
Laporan itu juga menyoroti bahwa di antara para tahanan terdapat 94 perempuan, termasuk dua tahanan perempuan dari Gaza, dan lebih dari 400 anak.
Jumlah tahanan administratif mencapai 3.577 orang, angka tertinggi dibanding dengan jumlah tahanan, terpidana dan kombatan.
Kelompok-kelompok advokasi itu menekankan bahwa jumlah tahanan yang diklasifikasikan sebagai "kombatan ilegal" oleh aparat Israel mencapai 2.662 orang.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa jumlah ini tidak termasuk semua tahanan dari Gaza yang ditahan di kamp-kamp yang berafiliasi dengan tentara penjajah dan diklasifikasikan sebagai "kombatan ilegal".
Klasifikasi ini juga mencakup tahanan dari Lebanon dan Suriah, lanjut pernyataan tersebut.
Sumber: WAFA-OANA
Baca juga: Israel tahan setidaknya 3.600 warga Palestina tanpa proses pengadilan
Baca juga: Parlemen Inggris desak Israel beri izin ICRC ke tahanan Palestina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.