Jakarta (ANTARA) - Menjadi pahlawan finansial bagi keluarga bukan hanya soal memiliki penghasilan besar, tetapi juga tentang kemampuan mengelola keuangan dengan bijak. Keseimbangan antara pengeluaran, tabungan, dan investasi menjadi kunci untuk memastikan keluarga tetap aman secara finansial.
Berikut adalah langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan untuk menjaga kestabilan dan kesejahteraan finansial keluarga. Penjelasan ini akan membantu Anda memahami strategi pengelolaan keuangan yang efektif dan realistis dalam kehidupan sehari-hari.
7 tips jadi pahlawan finansial bagi keluarga di rumah
1. Komunikasikan kondisi dan rencana finansial
Langkah pertama adalah membuka komunikasi dengan pasangan dan anggota keluarga mengenai kondisi keuangan saat ini dan tujuan keuangan jangka pendek hingga panjang. Diskusikan rencana-rencana besar seperti pembelian aset, investasi, atau pengajuan pinjaman. Dengan demikian, setiap anggota keluarga dapat berperan aktif menjaga kesehatan keuangan bersama.
Baca juga: Wadirut Mandiri: Akses bank inklusif bantu anak muda kelola keuangan
2. Alokasikan pendapatan dengan bijak
Gunakan metode alokasi anggaran seperti 50/30/20: 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan serta investasi. Metode ini membantu memastikan pengeluaran tetap terkendali dan tujuan keuangan dapat tercapai.
3. Pisahkan kebutuhan dan keinginan
Bedakan antara kebutuhan yang wajib dipenuhi dan keinginan yang sifatnya opsional. Misalnya, membayar SPP anak adalah kebutuhan, sedangkan membeli gadget terbaru adalah keinginan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
4. Siapkan dana darurat dan proteksi
Menyiapkan dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan adalah langkah penting untuk menghadapi situasi tak terduga. Selain itu, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan dapat melindungi keluarga dari risiko finansial akibat sakit atau kehilangan pencari nafkah.
5. Kelola utang dengan bijak
Hindari utang konsumtif yang dapat membebani keuangan keluarga. Jika terpaksa berutang, pastikan utang tersebut digunakan untuk kebutuhan produktif dan memiliki rencana pembayaran yang jelas. Usahakan agar total utang tidak melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan.
Baca juga: 6 cara kelola dana pensiun dengan baik agar hidup sejahtera
6. Bangun komunikasi keuangan dalam keluarga
Libatkan seluruh anggota keluarga dalam perencanaan dan evaluasi keuangan. Dengan demikian, setiap anggota keluarga dapat memahami peran dan tanggung jawabnya dalam menjaga kestabilan keuangan rumah tangga.
7. Evaluasi dan sesuaikan rencana keuangan
Secara berkala, evaluasi pencapaian tujuan keuangan dan sesuaikan rencana anggaran sesuai dengan perubahan kondisi keuangan atau kebutuhan keluarga. Hal ini penting untuk memastikan tujuan keuangan tetap relevan dan dapat tercapai.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat menjadi pahlawan finansial bagi keluarga dan menjaga kestabilan keuangan. Hal ini membantu menciptakan rasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain itu, pengelolaan keuangan yang bijak juga mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi seluruh anggota keluarga. Dengan perencanaan yang tepat, berbagai kebutuhan dan tujuan jangka panjang dapat tercapai secara lebih terstruktur.
Baca juga: Anak akan mencontoh cara ibu kelola finansial
Baca juga: Ini tips atur keuangan di 2025 untuk pekerja baru dan keluarga muda
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.