
TNI AL turut menjadi bagian Tim SAR dalam peristiwa tenggelamnya KMP KMP Tunu Pratama Jaya, di perairan Selat Bali, pada Selasa (2/7) sekitar pukul 23.30 WITA. Kapal perang dan pasukan elite dikerahkan untuk mencari korban.
Bantuan SAR tersebut dilakukan usai menerima informasi dari Pelabuhan ASDP Gilimanuk terakit kode merah KMP Tunu Pratama Jaya. Nahkoda kapal itu meminta bantuan pertolongan karena mengalami kebocoran mesin kapal.
Awalnya TNI AL mengerahkan 1 unit Rigid Inflatable Boat (RIB) ke lokasi kejadian. RIB itu tak dapat mendekat, dan personel memberi info bahwa KMP Tunu Pratama sudah terbalik dan hanyut.
Lalu, TNI AL mengerahkan tambahan kekuatannya. Kapal perang dan pasukan elite dikerahkan.
"Kekuatan yang diterjunkan meliputi KRI Teluk Ende (TLE-517), KRI Tongkol (TKL-813), satu Pesawat Udara CN 235, dua unit Kapal Angkatan Laut (Kal), satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB), serta dukungan tim penyelam dan pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska). Operasi ini dipimpin langsung oleh Danguspurla Koarmada II dan melibatkan kerja sama dengan instansi terkait lainnya," kata Kolonel Laut Agung Saptoadi, lewat keterangannya, Kamis (3/7).

Hingga saat ini, dari 65 orang yang ada di kapal itu 29 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan 5 orang ditemukan meninggal dunia. Sisanya masih dalam pencarian.
TNI AL juga mengakui, bahwa tantangan utama operasi ini adalah kondisi laut yang tak bersahabat. Cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan angin kencang terjadi di lokasi pencarian.
"Namun TNI tetap berkomitmen maksimal dalam menjalankan misi kemanusiaan ini," kata Agung.