Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS_ Donald Trump pada hari Minggu (7/9/2025) mengeluarkan apa yang disebutnya "peringatan terakhir" kepada Hamas. Pernyataannya mendesak kelompok militan Palestina tersebut untuk menerima kesepakatan pembebasan sandera dari Gaza.
Dalam pernyataannya, Trump mengatakan bahwa kesepakatan damai Gaza akan segera terwujud. Ia menyatakan bahwa sekarang giliran Hamas untuk mengambil keputusan.
"Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah waktunya bagi Hamas untuk menerima juga," kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya. "Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerima. Ini peringatan terakhir saya, tidak akan ada peringatan lain!"
Hamas mengatakan dalam pernyataan selanjutnya bahwa mereka telah menerima beberapa gagasan dari pihak AS melalui para mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Kelompok tersebut mengatakan sedang berdiskusi dengan para mediator mengenai cara-cara untuk mengembangkan gagasan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Hamas juga menegaskan kembali kesiapannya untuk bernegosiasi guna membebaskan semua sandera dengan imbalan "pengumuman yang jelas tentang berakhirnya perang" dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah kantong tersebut.
Pada hari Sabtu, N12 News Israel melaporkan bahwa Trump telah mengajukan proposal gencatan senjata baru kepada Hamas. Seorang pejabat Israel mengatakan Israel "mempertimbangkan secara serius" proposal Trump tersebut tetapi tidak merinci detailnya.
"Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan semua 48 sandera yang tersisa pada hari pertama gencatan senjata dengan imbalan ribuan tahanan Palestina yang dipenjara di Israel dan menegosiasikan akhir perang selama gencatan senjata di wilayah kantong tersebut," menurut N12.
Konflik Gaza dimulai pada tahun 2023 setelah militan Hamas menyerang Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Serangan merupakan dampak dari penjajahan dan diskriminasi yang dilakukan israel atas tanah Palestina.
Sejak itu, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 orang di wilayah kantong tersebut. Sebuah panel yang didukung PBB awal bulan ini menyatakan bahwa terjadi kelaparan di Gaza Utara, dengan lebih dari setengah juta orang di ambang kelaparan.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Lempar Rencana 'Gila' Akhiri Perang Gaza, Ini Respons Hamas