Uya Kuya mengaku belum berani untuk bertemu banyak orang usai insiden penjarahan yang terjadi di kediamannya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Ia mengaku saat ini sedang tinggal di rumah aman (safe house). Saking takutnya, Uya sampai sembunyi-sembunyi ketika hendak keluar rumah.
"Kalau yang lain saya nggak tahu karena ini baru pertama lagi saya keluar dan bertemu orang ramai. Kemarin keluar saja diam-diam, baru sekarang berani keluar," ujar Uya Kuya kepada wartawan di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
"Saya terus terang saya masih di safe house, di rumah aman dan itu aja," sambungnya.
Saat penjarahan tersebut terjadi, Uya dan keluarganya tak sempat mengevakuasi barang-barang berharga di rumah. Alhasil banyak barang pribadinya yang menghilang.
"(Bersyukur) mertua ada di tempat yang aman, orang tua saya si tempat yang aman, kita enggak sempat keluarin apa-apa, cuma baju, dan bawa mobil, terus ninggalin rumah, nggak nyangka juga orang bakal masuk seperti itu dan itu surat-surat segala macam, akta nikah mertua saya segala macam ya itu enggak terselamatkan," ucap Uya Kuya.
Meski begitu, Uya memastikan kepolisian sudah berhasil menemukan beberapa barang miliknya seperti foto dan surat akta jual beli tanah.
"Barang yang kembali sih belum ada, cuma tadi polisi sudah menemukan satu bundle yang isinya foto istri, akta jual beli (tanah) apa tapi belum tahu," ungkap Uya Kuya.
Uya Kuya pun tak memungkiri kalau kejadian ini memberikan luka yang cukup mendalam baginya dan anak-anak. Ia pun mengaku baru berani melihat video penjarahan rumahnya tiga hari setelah kejadian.
"Anak-anak nangis, di sana kan ada barang-barang, foto-foto kita yang gede-gede. Foto anak-anak masih kecil, foto nikah, sama kucing. Ya itu aja," kata Uya Kuya.
"Saya baru lihat video penjarahan itu baru kemarin atau baru dua hari ini lah. Saya baru liat Instagram setelah beberapa hari," pungkasnya.
Kediaman dari Uya Kuya, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur menjadi sasaran penjarahan massa pada, Sabtu (30/8) lalu. Semua itu bermula dari adanya perbuatan Uya Kuya yang dianggap masyarakat sebagai wujud ketidakpeduliannya atas penderitaan yang dirasakan masyarakat saat ini.
Uya Kuya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas tingkah lakunya yang banyak dikecam publik. Dia berjanji akan memperbaiki diri.