
Hi!Pontianak – Setiap kota punya ceritanya tersendiri, termasuk Kota Pontianak. Pusat kota dari provinsi Kalimantan Barat ini tak pernah gagal membuat orang-orang jatuh cinta hingga rindu padanya ketika ditinggalkan, menyisakan kenangan mendalam yang membekas di hati dan benak masing-masing.
Bagi para perantau maupun wisatawan yang pernah menetap di Kota Khatulistiwa, pasti tidak akan mengelak lagi dengan alasan-alasan berikut ini yang bikin kangen sama Kota Pontianak. Penasaran apa saja? Simak sampai selesai, ya!
1. Kopi Asiang

Terkenal dengan julukan Kota Seribu Warung Kopi, olahan biji kopi yang ditawarkan Pontianak sukses menjadi daya tarik utamanya, mulai dari kedai kopi tradisional hingga modern yang tersebar di berbagai titik. Salah satunya ialah Kopi Asiang.
Warung kopi legendaris yang berdiri sejak tahun 1958 ini telah mengepakkan sayapnya hingga dikenal oleh para artis, pejabat, maupun wisatawan untuk mampir ke kedainya di Jalan Merapi--melihatnya meracik kopi langsung sambil bertelanjang dada sebagai ciri khas ikonik sang pemilik. Asiang pun menyediakan bubuk kopi racikannya untuk dijual agar pengunjung bisa membuatnya sendiri di rumah, bisa juga menjadi oleh-oleh yang tak terlupakan.
2. Chai Kue

Pontianak menjadi salah satu kota di Indonesia yang terkenal dengan destinasi kulinernya. Terdapat berbagai macam kuliner khas, mulai dari makanan halal hingga non-halal yang sukses memanjakan lidah para penikmatnya hingga memutuskan untuk terus kembali mencicipinya jika ke Pontianak, terlebih kuliner yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Salah satu di antaranya adalah chai kue, makanan khas Tionghoa yang berbahan dasar tepung beras. Meski ada dijual di kota-kota lain, olahan chai kue di Pontianak memiliki ciri khasnya tersendiri sehingga membuat para wisatawan tak mau ketinggalan untuk mencobanya. Sebut saja Chai Kue Siantan Tian Melly atau Gleam Cafe yang legendaris di benak warga lokal maupun wisatawan untuk disambangi jika ingin menikmati chai kue.
3. Mie Tiaw Apollo

Olahan mi berwarna putih dan berbentuk pipih yang disajikan Mie Tiaw Apollo sejak tahun 1968 ini menjadi salah satu pilihan kuliner andalan warga lokal maupun wisatawan untuk dikunjungi karena cita rasa masakan dan eksistensinya yang sudah terkenal sedari dulu. Berbeda dengan olahan di kota-kota lain, sajian kwetiau di Kota Wisata Kuliner ini, terutama Mie Tiaw Apollo, mengandung tepung beras yang lebih banyak di dalamnya sehingga memberikan tekstur mi yang tidak kenyal saat dikonsumsi.
Berlokasi di Jalan Pattimura No. 63, Mie Tiaw Apollo menyediakan menu-menu bervariasi yang dapat dipilih sesuai selera pelanggan. Mulai dari kwetiau goreng, kwetiau rebus, kwetiau siram, kwetiau todar, kwetiau yam, kwetiau polos tanpa daging, mi kuning goreng, nasi goreng, bihun goreng, bakso, hingga sop daging sapi, bahkan tersedia juga beragam pilihan jeroan sapi lengkap beserta dagingnya.
4. Nasi Goreng Iin

Sesuai dengan namanya, Nasi Goreng Iin yang bertempat di Jalan Johar, No. 65 ini tentunya menawarkan menu unggulan mereka berupa nasi goreng bagi para pengunjung.
Ciri khasnya, Nasi Goreng Iin langsung digoreng sekali banyak dalam kuali berukuran besar atau jumbo hingga aroma smoky-nya menguar. Porsinya yang banyak dan mengenyangkan menjadikan Nasi Goreng Iin selalu ramai dikunjungi pembeli, baik untuk makan langsung di tempat atau dibungkus pulang.
5. Ubi Goreng Sumber Segar

Berbeda dari warung kopi lainnya yang kerap menyajikan bakwan, pisang goreng, atau roti-rotian sebagai camilan, Warung Kopi Sumber Segar yang berada di Jalan Hijas sejak tahun 2010 ini memilih untuk menjual camilan khas berupa ubi goreng.
Olahan ubi goreng empuk tersebut disajikan dengan taburan crispy beserta saus sambal yang nikmat untuk disantap pembeli sembari bersantai. Racikan bumbunya bikin nagih, membuat para pembeli terus memilih untuk mengonsumsinya sebagai pendamping kopi yang tepat.
6. Bakwan Lawit

Bakwan Lawit, gorengan legendaris yang berlokasi di Jalan Pancasila ini sukses menjadi tempat langganan warga setempat ketika hendak membeli bakwan karena telah terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan lezat, terutama saat memasuki bulan suci Ramadan, antreannya dipastikan selalu panjang.
Telah berdiri sejak tahun 1986, di sini tidak hanya menjual bakwan, tetapi juga ada pisang goreng, tahu goreng, tempe goreng, hingga aneka kue manis. Selain gorengannya, saus sambalnya juga memiliki cita rasa sendiri yang selalu menggugah selera para pembeli.