Pemprov DKI Jakarta menyiapkan skema buka tutup exit Tol Cipete-Pondok Labu di ruas jalan Tol JORR untuk mengurangi macet imbas proyek Pengolahan Air Limbah (PAL).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, rencana tersebut masih menunggu hasil peninjauan lapangan yang dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), dan operator tol PT Hutama Karya.
“Untuk TB Simatupang, usulan Pak Gubernur (Pramono Anung) sudah disampaikan dan sudah dilakukan pembahasan minggu lalu, akan ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan,” kata Syafrin kepada wartawan di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9).
“Jadi tentu kami dari Pemprov bersama-sama dengan Kementerian PU dan juga BPJT, serta operator tol dalam hal ini PT Hutama Karya akan melakukan peninjauan lapangan sekaligus kita meng-assess terkait dengan usulan,” lanjutnya.
Syafrin menjelaskan peninjauan lapangan akan dilakukan minggu ini. Dari hasil asesmen tersebut, Pemprov DKI bersama pihak terkait akan menentukan apakah skema buka tutup pintu tol bisa diberlakukan di jalur tertentu.
“Tentu, hasil peninjauan lapangan, kemudian kita asesmen trafiknya dan seterusnya. Itu baru diputuskan bersama,” ujarnya.
Jika disepakati, uji coba akan dilakukan terlebih dahulu sebelum skema itu diterapkan secara penuh. Menurut Syafrin, langkah ini dibutuhkan karena pekerjaan pemasangan PAL ditargetkan rampung pada akhir Oktober 2025.
“Pasti, semuanya akan melalui uji coba jika diputuskan ternyata itu boleh, karena memang kebutuhannya kan sampai dengan akhir Oktober untuk pelaksanaan pekerjaan, pemasangan PAL tadi itu diharapkan tuntas sampai dengan akhir Oktober,” tutur Syafrin.
“Sehingga 1 November, trafik sudah bisa menggunakan lajur yang ada di sana itu,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengirim surat kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk mengatur penutupan exit Tol Cipete-Pondok Labu di ruas jalan tol JORR pada jam sibuk di sore hari.
Langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan dan sekitarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, kendaraan dari arah timur TB Simatupang mayoritas bergerak lurus ke Jalan R.A. Kartini atau belok kanan ke Jalan Fatmawati arah utara.
Persimpangan ini menyebabkan crossing yang menghambat arus lalu lintas, sementara lajur di samping exit tol hanya tersisa dua lajur. Kondisi ini diperparah oleh pekerjaan PAL (Pengolahan Air Limbah), sehingga antrean kendaraan semakin panjang.