Dosen Paramadina Sebut DPR Kurang Peka sehingga Muncul Tuntutan 17+8

7 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Dosen komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Dewan Perwakilan Rakyat kurang peka sehingga muncul tuntutan rakyat 17+8 dari masyarakat sipil. Namun, pria yang disapa Hensa ini menuturkan, respons DPR yang menghasilkan enam poin kebijakan, termasuk penghapusan tunjangan, merupakan langkah yang patut diapresiasi dari tiga sisi.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Hensa menilai tindakan cepat yang diambil oleh pimpinan DPR, seperti Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, menunjukkan keseriusan dalam menanggapi aspirasi publik. 

"Menurut saya, apa yang disampaikan oleh DPR terkait dengan tuntutan tersebut, meski baru enam, bukan saja bisa dilihat karena cepat dan mendengarkan aspirasi publik, tapi ini tentu saja akan memperbaiki citra DPR," kata Hensa dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 8 September 2025.

Enam poin tuntutan yang disepakti DPR, antara lain, pertama, memberhentikan pemberian tunjangan perumahan anggota DPR sejak 31 Agustus 2025. Kedua, DPR melakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri terhitung sejak 1 September, kecuali untuk undangan kenegaraan. Poin ketiga, DPR akan memangkas besaran tunjangan dan fasilitas anggota setelah evaluasi biaya langganan. 

Poin keempat, anggota DPR yang telah dinonaktifkan oleh partai politiknya tidak akan menerima hak-hak keuangan. Lalu poin kelima, pimpinan DPR akan meminta Mahkamah Kehormatan DPR untuk berkoordinasi dengan mahkamah partai politik masing-masing yang memeriksa kelima anggota nonaktif. Poin keenam, DPR berjanji memperkuat transparansi dan partisipasi publik yang bermakna dalam proses legislasi dan kebijakan lainnya. 

Menurut Hensa, ada dua hal yang perlu diperbaiki oleh DPR ke depannya. Ia berpendapat bahwa kepekaan wakil rakyat seharusnya tidak perlu menunggu rakyat marah atau menyampaikan aspirasi dengan tensi tinggi. Sebaliknya, menurut Hensa lagi, aspirasi masyarakat harus selalu didengarkan sebagai prioritas utama. 

Poin kedua yang perlu diperbaiki menurut Hensa adalah perihal kesederhanaan. Hensa melihat bahwa penggunaan kemeja putih oleh pimpinan DPR saat membahas enam poin tersebut adalah simbol kesederhanaan yang baik. "Kesederhanaan tersebut harus terus dimunculkan secara konsisten, tidak hanya pada saat-saat tertentu."

Ihwal pemotongan tunjangan, Hensa menilai langkah tersebut sedikit memperbaiki citra DPR. Namun, ia menekankan bahwa perbaikan ini masih agak membaik karena masih adanya tingkat ketidakpercayaan yang tinggi antara masyarakat dan partai politik serta anggota dewan. 

"Tapi kenapa saya katakan 'agak' membaik karena memang ada distrust yang luar biasa antara masyarakat ke partai politik dan masyarakat ke anggota Dewan," ucap Hensa.

Menurut Hensa, pemotongan tunjangan hingga menghasilkan gaji akhir sebesar Rp 65 juta oleh DPR akan sangat diapresiasi oleh masyarakat jika diimbangi dengan kinerja yang lebih baik. Ia menjelaskan gaji tersebut akan terasa layak apabila DPR mampu menghasilkan undang-undang atau peraturan yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. 

"Menurut saya Rp 65 juta itu akan diapresiasi oleh masyarakat bila kerja-kerja DPR dalam menghasilkan undang-undang atau menghasilkan peraturan-peraturan lain itu sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat," kata dia. 

Setelah aksi massa 28–30 Agustus 2025, masyarakat sipil yang mengatasnamakan gerakan 17+8 menyampaikan tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR RI, partai politik, kepolisian, TNI, hingga kementerian sektor ekonomi.

Berdasarkan pemantauan Tempo dari situs bijakmemantau.id, dari 17 tuntutan jangka pendek yang harus dipenuhi dalam tenggat 5 September 2025, baru sebagian kecil yang terlaksana.

Tuntutan terhadap DPR, tiga poin dianggap sudah direalisasikan. Tuntutan yang telah dipenuhi tersebut, yakni Pembekuan kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR serta pembatalan fasilitas baru, termasuk pensiun; publikasi transparansi anggaran terkait gaji, tunjangan, rumah, dan fasilitas dewan; serta dorongan kepada Badan Kehormatan DPR untuk memeriksa anggota bermasalah, termasuk melalui penyelidikan KPK.

Dari partai politik, beberapa ketua umum disebut baru mulai menindaklanjuti desakan untuk menjatuhkan sanksi kepada kader bermasalah dan membuka ruang dialog dengan masyarakat sipil. TNI juga dilaporkan masih dalam tahap proses untuk menyatakan komitmen publik tidak masuk ruang sipil selama krisis demokrasi.

Di sisi ekonomi, pemerintah disebut sedang memproses upaya menjamin upah layak, mencegah PHK massal, melindungi buruh kontrak, serta membuka dialog dengan serikat buruh terkait isu outsourcing dan upah minimum.

Adapun poin tuntutan yang belum dijalankan, yakni Presiden belum menarik TNI dari pengamanan sipil maupun menghentikan kriminalisasi terhadap demonstran. Polisi juga belum memenuhi desakan untuk membebaskan seluruh demonstran yang ditahan, menghentikan kekerasan aparat, dan memproses hukum pelaku pelanggaran HAM di internal kepolisian.

TNI juga belum kembali penuh ke barak maupun menegakkan disiplin agar tidak mengambil alih fungsi Polri. Begitu pula dengan partai politik, yang belum mengumumkan komitmen jelas untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.

Dinda Shabrina dan Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article