
UNIVERSITAS Kristen Krida Wacana (Ukrida) resmi meluncurkan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI). Melalui program studi ini, Ukrida bertekad mencetak insinyur profesional yang berintegritas, berorientasi pada keberlanjutan (green engineering), serta siap menjawab tantangan era digital.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ilham Akbar Habibie, dalam sambutan virtualnya menegaskan pentingnya peran PSPPI Ukrida. “Insinyur Indonesia yang dihasilkan PSPPI Ukrida akan menjadi lokomotif inovasi hijau, mengakselerasi transformasi digital, serta memastikan setiap solusi teknik berorientasi pada keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan,” ujarnya.
Menurut Ilham Habibie kehadiran insinyur baru dari perguruan tinggi menjadi pondasi penting bagi percepatan reindustrialisasi nasional.
Peresmian PSPPI Ukrida berlangsung di Auditorium Kampus II Ukrida, Jakarta, Jumat (29/8) lalu. Peluncuran dirangkaikan dengan talkshow inspiratif bertajuk Masa Depan Keinsinyuran Indonesia, Professional Engineers – Green Innovators for a Sustainable Future.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal PII, Teguh Haryono, mengungkapkan kondisi ketertinggalan jumlah insinyur Indonesia dibanding negara ASEAN lainnya. “Vietnam memiliki 9.000 insinyur per satu juta penduduk, sedangkan Indonesia baru mencapai 2.671. Artinya, Indonesia masih membutuhkan sekitar satu juta insinyur tambahan untuk menopang pembangunan nasional,” jelasnya.
Melihat urgensi tersebut, pembukaan PSPPI Ukrida menjadi langkah strategis untuk mencetak insinyur yang mampu mengembangkan karier profesional sekaligus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
TRANSFORMASI FTIK
Pada momentum yang sama, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Ukrida juga bertransformasi menjadi Fakultas Teknologi Cerdas guna menjawab kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era digital.
PSPPI Ukrida dirancang untuk membekali calon insinyur dari berbagai bidang teknik dengan kompetensi mutakhir yang aplikatif, berbasis industri, dan berorientasi pada keberlanjutan. Salah satu keunggulan utama program studi ini adalah kemitraan strategis dengan berbagai sektor industri, sehingga lulusan tidak hanya kuat dalam teori tetapi juga siap menghadapi tantangan nyata di lapangan.
Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Operasional, dan SDM Ukrida, Oktavia, menegaskan, “Pilar utama dari program studi ini adalah sinergi yang kuat antara dunia akademik dan dunia industri. Pendidikan keinsinyuran terbaik lahir dari perpaduan teori yang kokoh dengan praktik lapangan yang relevan.”
PEMIMPIN INOVATIF
Senada dengan itu, Dekan Fakultas Teknologi Cerdas, Eddy Wijanto, menambahkan PSPPI Ukrida tidak hanya menyiapkan insinyur yang kompeten secara teknis, tetapi juga pemimpin inovatif yang mampu menciptakan solusi berkelanjutan bagi tantangan industri dan lingkungan.
"Dengan pendekatan pembelajaran berbasis industri, lulusan kami siap memberikan dampak nyata di tingkat nasional maupun global,” tukasnya.
Penyelenggaraan PSPPI Ukrida telah mendapat Surat Keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Dengan demikian, UKRIDA kini tercatat sebagai salah satu dari hanya empat perguruan tinggi di Jakarta yang memiliki mandat resmi membuka Program Profesi Insinyur, sebagaimana tercantum di laman resmi PII.
Dengan semangat “Ukrida Lead to Impact”, PSPPI Ukrida hadir untuk melahirkan insinyur profesional yang siap mendukung pembangunan teknologi, industri, dan infrastruktur Indonesia, sekaligus mendorong terwujudnya masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (E-2)