Liputan6.com, Jakarta Kepindahan Gianluigi Donnarumma ke Manchester City kembali mendapat sorotan, kali ini dari sosok yang mengenalnya sejak awal karier. Alfredo Magni, pelatih kiper yang membesarkan Donnarumma di AC Milan, menilai PSG telah membuat kesalahan fatal.
Magni tak habis pikir mengapa klub Prancis itu lebih memilih Lucas Chevalier ketimbang mempertahankan kiper yang disebutnya berpotensi jadi terbaik di dunia. Menurutnya, Donnarumma justru akan berkembang pesat di bawah arahan Pep Guardiola.
Sang pelatih menekankan bahwa kelemahan Donnarumma dalam distribusi bola bisa diperbaiki. Ia percaya Manchester City adalah tempat yang tepat untuk memaksimalkan kemampuan sang penjaga gawang.
Kritik Magni terhadap PSG
Magni melatih Donnarumma di Milan sejak Desember 2014 hingga Juni 2018, saat sang kiper masih berusia belia. Ia mengaku terkejut dengan keputusan PSG mendepaknya hanya karena dianggap lemah dalam memainkan bola dari belakang.
“Yang membuat saya terkejut adalah Gianluigi sebenarnya mampu bermain dari belakang, dan fakta bahwa Pep Guardiola menginginkannya membuktikan itu, bukan?” ujar Magni kepada La Gazzetta dello Sport.
Menurutnya, PSG seharusnya bisa bekerja lebih keras untuk mengembangkan Donnarumma ketimbang menggantinya dengan Chevalier.
“Sedih rasanya jika Luis Enrique melihat sesuatu pada Chevalier yang bisa dilakukan Donnarumma sama baiknya. PSG membiarkan kiper potensial terbaik di dunia pergi begitu saja. Itu mengejutkan,” tambahnya.
Keyakinan pada Potensi Donnarumma
Magni menjelaskan bahwa peran kiper modern tak hanya soal menjaga gawang, tapi juga mendukung tim dalam permainan. “Banyak pelatih ingin kiper berpartisipasi aktif dengan posisi yang menopang tim,” ujarnya.
Ia menekankan Donnarumma punya kualitas dasar untuk itu. “Penjaga gawang dituntut membuat keputusan tepat dan menendang bola cukup baik untuk mempertahankan penguasaan. Jika soal kecepatan sirkulasi bola, itu bisa dilatih di usia berapa pun,” jelas Magni.
Baginya, Donnarumma adalah sosok pekerja keras yang siap menyesuaikan diri dengan tuntutan pelatih. Latihan khusus, seperti penguatan pergelangan kaki dan koordinasi, diyakini bisa membantu sang kiper beradaptasi dengan cepat.
Harapan di Manchester City
Magni optimistis Guardiola dapat mengasah aspek distribusi bola Donnarumma. “Katakan saja dalam tiga bulan, dengan analisis, latihan, tanpa tekanan berlebihan, plus penguatan pergelangan kaki dan tendangan, dia bisa melakukannya dengan mudah,” ungkapnya.
Keyakinan itu membuat Magni melihat masa depan Donnarumma lebih cerah di Manchester City. Ia percaya Guardiola mampu mengeluarkan sisi terbaik sang kiper dengan program latihan yang tepat.
Kini, tantangan ada di tangan City dan staf kepelatihan mereka. Donnarumma datang dengan reputasi besar, dan Guardiola diharapkan bisa menjadikannya penjaga gawang yang komplet sesuai kebutuhan sepak bola modern.