
Emiten farmasi, PT Medela Potentia Tbk (MDLA), mencatat penurunan biaya logistik hingga emisi karbon sebagai dampak dari penggunaan kendaraan listrik pada operasional perseroan.
Berdasarkan laporan perseroan, Selasa (8/7), hingga pertengahan 2025 perusahaan telah mengoperasikan 106 unit kendaraan listrik yang tersebar di 15 cabang operasional yang berada di 13 kota besar di Indonesia.
Human Resources & Sustainability Director PT Medela Potentia Tbk, Nancy Kartika, mengatakan langkah tersebut menjadi bagian dari roadmap dekarbonisasi dan efisiensi energi di sektor distribusi, serta bentuk nyata komitmen terhadap prinsip keberlanjutan operasional.
"Sepanjang tahun 2024, PT Medela Potentia Tbk mencatat penurunan emisi karbon sebesar 5 persen, disertai penurunan konsumsi BBM kendaraan operasional hingga 30 persen secara tahunan (yoy)," ujar Nancy.
Dia melanjutkan, MDLA menargetkan konversi 50 persen kendaraan menjadi listrik dan efisiensi logistik sebesar 10 persen dalam jangka menengah, serta mencapai net-zero emission untuk scope 1 & 2 pada 2050. Target ini ditopang oleh pelatihan ESG, insentif karyawan, dan kolaborasi dengan lembaga riset.
"Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi perusahaan serta upaya menciptakan distribusi produk farmasi dan alat kesehatan yang efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan motor listrik ini berdampak langsung pada penurunan emisi karbon dari aktivitas logistik dan konsumsi bahan bakar," jelasnya.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji, menjelaskan bahwa perusahaan juga memiliki layanan Eco Delivery, dengan pengiriman ramah lingkungan langsung menjangkau konsumen. Perseroan juga menggandeng konsultan energi untuk melakukan audit independen emisi karbon dalam aktivitas operasional perusahaan.
“Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya memperluas dampak program, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat dan stakeholder sebagai mitra strategis dalam mendorong adopsi teknologi bersih dan menciptakan ekosistem ESG yang berkelanjutan,” kata Krestijanto.