Esai Foto: Misi Menjaga Kesehatan Masyarakat di Pedalaman Mentawai

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOBerangkat untuk mengobati: Bidan Ilen, berjalan melewati jembatan yang belum jadi saat akan mengobati warga di Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Matahari belum keluar dari balik kabut saat Ajai Makmud datang dengan tangan berdarah ke rumah bidan. Jari kelingking kanannya terpotong oleh mesin pengolah sagu di rumahnya. Dengan tergopoh-gopoh, Ajai diantar tetangga menggunakan motor ke dusun sebelah yang jaraknya sekitar 700 meter untuk mendapatkan penanganan medis.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMenangani warga berobat: Warga berobat ke bidan Ilen di Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Beruntung, Candra Kirana atau yang akrab disapa bidan Ilen sedang berada di rumahnya, di fasilitas pondok bersalin desa (polindes) yang sudah 10 tahun ditempatinya sebagai tempat praktek sekaligus rumah tinggal. Dengan sigap, Ilen membuka ruangan berobat dan menangani luka pasiennya di sana agar tidak infeksi dan pendarahan. Listrik belum menyala saat itu, langit masih gelap meskipun sudah menunjukan pukul 08.00 WIB. Hanya lampu darurat menerangi bidan Ilen bekerja.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMinum obat: Seorang warga, Ajai Makmud meminum obat setelah ditangani bidan Ilen dengan bantuan lampu darurat, karena jari tangannya putus akibat terkena mesin pengolahan sagu di Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Ajai merupakan salah satu dari ratusan warga di Desa Matotonan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang merasakan dampak baik dari pelayanan kesehatan di daerah terpencil.

Desa Matotonan berjarak hanya sekitar 44,4 kilometer jauhnya dari pusat kecamatan di Muara Siberut dengan perkiraan waktu tempuh sekitar satu jam jika melewati jalur darat normal. Namun apa mau dikata, karena desa itu merupakan daerah pedalaman maka perjalanan ke sana tidak dapat ditempuh sesuai ekspektasi.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOObat-obatan: Stok obat-obatan yang berada di Polindes Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Dari Muara Siberut, warga yang ingin kembali ke desa harus melewati jalur darat Trans Mentawai menggunakan motor atau mobil sekitar 1,5 jam. Kondisi jalan sekitar 5 kilometer rusak berat dengan jalan tanah yang bergelombang, sisanya jalan rabat beton dan kerikil. Sampai Desa Ugai, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan pompong atau sampan panjang bermesin dompeng sekitar 2 jam menyusuri sungai Sarereiket. Durasi tempuh akan bertambah saat air sungai sungai dangkal, karena pompong akan sering kandas.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMemeriksa kondisi warga: Bidan Ilen (tengah) berada di antara para Sikerei (dukun Mentawai) saat memeriksa kondisi warga di rumah di Dusun Matektek, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Sesampainya di Matotonan, perjalanan ke dusun-dusun bisa dilalui dengan berjalan kaki atau menaiki motor. Tidak ada mobil di sana karena memang tidak ada akses yang bisa dilalui dari pusat kecamatan.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMemeriksa Tensi Darah: Bidan Ilen memeriksa kondisi kesehatan seorang Sikerei (dukun Mentawai) yang sakit di rumah di Dusun Matektek, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Desa Matotonan terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Kinikdog, Dusun Matektek, Dusun Maruibaga, Dusun Onga dan Dusun Mabekbek.  Ajai datang dari Dusun Matektek ke Dusun Onga tempat bidan Ilen tinggal. Ia merupakan salah satu peserta BPJS Kesehatan, namun ia tidak membawa kartu saat datang ke sana. Kendati Ajai sudah menerima obat dan dibolehkan pulang, bidan Ilen akan mengingatkan agar kembali datang membawa kartu jaminan kesehatan itu untuk pendataan.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOUsai memeriksa: Bidan Ilen turun dari uma (rumah tradisional Mentawai) usai memeriksa kondisi kesehatan warga di Dusun Matektek, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Di Matotonan, terdapat Sikerei, dukun tradisional Mentawai yang juga mengobati orang sakit. Para Sikerei inilah yang pertamanya turun tangan berupaya mengobati warga, dan akan diserahkan ke medis jika tidak tertangani. Meskipun mereka adalah Sikerei, tapi mereka juga berobat ke bidan Ilen, sebab Sikerei juga butuh pelayanan kesehatan medis saat mereka sakit.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOSuasana Desa: Foto udara sungai Sarereiket melingkar di sepanjang Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Bidan Ilen adalah satu dari dua bidan yang ditempatkan di Dusun Onga, Desa Matotonan. Ia tidak hanya bertugas membantu ibu hamil melahirkan saja, tapi juga berobat dan layanan kesehatan lain. Sementara satu lagi, bidan Siska ditempatkan di Dusun Kinikdog dan baru pindah satu bulan dari Desa Madobag.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMenaiki Perahu: Rombongan tenaga kesehatan yang membawa dokter dari Puskesmas Sarereiket di Desa Ugai, menggunakan sampan ke Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Kendati memiliki fasilitas kesehatan yang sangat minim, ditambah kondisi akses transportasi yang sulit, dua bidan di desa itu tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal semampu mereka. Untuk pendaftaran pelayanan kesehatan bagi warga semuanya dilakukan secara manual tanpa menggunakan aplikasi, karena sulitnya jaringan komunikasi dan listrik yang terbatas.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMembawa dokter dari Puskesmas: Rombongan tenaga kesehatan yang membawa dokter dari Puskesmas Sarereiket saat tiba di balai adat Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Warga cukup membawa kartu BPJS kesehatannya untuk berobat, dan bidan akan menginput datanya secara manual dan melaporkan ke faskes induk di Puskesmas Sarereiket.

Sinyal internet di desa itu hanya bisa diakses secara gratis di kantor desa, dan membeli voucher wifi berbayar di warung. Sementara listrik yang disediakan PLN bisa digunakan mulai sore hari hingga tengah malam. Pagi dan siang warga memanfaatkan listrik tenaga surya yang kapasitasnya tergantung cuaca.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMemeriksa kondisi kesehatan: Dokter didampingi bidan memeriksa kondisi kesehatan warga di rumah di Dusun Matektek, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Tidak hanya fasilitas kesehatan, transportasi, komunikasi, dan listrik saja yang menjadi kendala, dua bidan ini juga harus meyakinkan warga untuk berobat ketika baru sakit, jangan saat sudah parah baru diberitahu. Bidan Ilen juga harus mengunjungi ke rumah-rumah warga yang sakit, karena mereka malas datang ke Polindes akibat jarak yang jauh.

 Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOMemeriksa kondisi kesehatan warga: Bidan Ilen memeriksa kondisi kesehatan warga di rumah di Dusun Matektek, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

Puskesmas Sarereiket akan segera menambah dua perawat untuk ditempatkan di Desa Matotonan mendampingi Bidan Ilen dan Bidan Siska. Selain itu, Puskesmas menjadwalkan satu bulan sekali mengirimkan tim dengan dokter untuk memeriksa kesehatan dan imunisasi anak-anak. Jika ada yang patut dirujuk ke puskesmas, tim akan menyiapkan transportasinya hingga ke tempat ruj...

Read Entire Article