Liputan6.com, Jakarta Perubahan warna kulit di sekitar organ intim adalah hal alami yang dapat dialami perempuan dari berbagai warna kulit. Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi bersertifikat, Michael Tahery, kondisi ini umumnya disebabkan oleh hiperpigmentasi, yaitu produksi melanin berlebih.
“Kulit di sekitar vulva dan area sensitif lainnya sangat peka terhadap hormon dan faktor eksternal, sehingga perubahan warna sering terjadi,” jelas Michael Tahery.
Dilansir dari L.A. Women’s Health & Wellness, selain faktor hormon, perubahan warna kulit juga bisa dipengaruhi oleh gesekan, mencukur, dan penuaan alami. Kombinasi faktor-faktor tersebut membuat kulit di area intim lebih rentan menggelap seiring bertambahnya usia.
Meski umum terjadi, banyak perempuan merasa kurang nyaman mencari solusi untuk mencerahkan warna kulit di area tersebut.
Tahery menyebutkan bahwa menggelapnya area di sekitar organ intim bukanlah masalah kesehatan yang berbahaya. Namun, perasaan tidak percaya diri sering kali membuat perempuan tertarik mencari perawatan khusus.
Saat ini, tersedia berbagai metode seperti krim pemutih, perawatan laser, hingga chemical peel.
“Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai perawatan untuk menentukan metode paling aman,” tambah Tahery.