M Agung Nur Rahman
Info Terkini | 2025-09-06 14:22:53
Ketidakstabilan politik yang terjadi di indonesia belakangan ini, memicu aksi demonstrasi oleh masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka. Bahkan, di beberapa kota yang menggelar aksi demo ini malah menimbulkan kerusakan terhadap fasilitas umum akibat dari aksi anarkis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terhadap keselamatan mereka yang tinggal di zona demonstrasi.
Salah satu kota yang menggelar aksi demo adalah Kota Palembang, Sumatera Selatan. Aksi demo ini diprakarsai oleh BEM se-sumatera selatan. Demo yang bertempat di depan gedung DPRD Sumsel ini bertujuan untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan kepada pemerintah daerah terkait dengan hal yang saat ini sedang ramai dibicarakan di berita maupun media sosial. Adapun tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa se-sumatera selatan ialah :
1. Pembatalan Kenaikan Tunjangan DPR
2. Pengesahan RUU Perampasan Aset Secepatnya
3. Evaluasi Kinerja DPR
4. Reformasi Peneriman Anggota Polri
5. Pencopotan Kapolri
6. Meningkatkan Kesejahteraan Guru
7. Mengembalikan Kebebasan Pers
foto dari (tiktok.com/brigatafisipol)
Tujuh tuntutan yang diutarakan oleh kelompok mahasiswa akhirnya ditanggapi oleh Ketua DPRD Sumatera Selatan yang ikut turun ke jalanan dan mengatakan di hadapan ribuan pendemo untuk merencanakan membawa perwakilan mahasiswa sumatera selatan ke Senayan, Kota Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dari pemerintah daerah kepada masyarakat daerah untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat. Aksi demo ini pun ditutup dengan baik dan tanpa kekerasan.
Kota Palembang menjadi contoh bahwa untuk menyuarakan aspirasi tidak perlu tanpa emosi dan melakukan tindakan kriminal dalam rangka menuntut keadilan. Sebagai masyarakat yang baik dan bijak, kita harus selalu mendukung dan mengambil langkah yang benar dalam bertindak dan juga untuk selalu meningkatkan kesejahteraan di lingkungan kemasyarakatan sehingga kekacauan seperti kerusuhan, pembakaran hingga tindak kriminal akibat dari aksi demonstrasi dapat dihindari dengan baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.