
Basarnas memastikan tujuh korban masih terjebak di reruntuhan helikopter BK117 D3 milik Estindo Air yang jatuh di kawasan hutan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya di koordinat 03°5’6” S – 115°37’39.07” E.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengungkapkan dalam konferensi pers di Banjarbaru, Rabu malam, bahwa On Scene Commander (OSC) telah mengerahkan seluruh tim Search and Rescue Unit (SRU) darat untuk mempercepat proses evakuasi.
“Bangkai helikopter ditemukan pukul 14.45 WITA. Satu korban berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal, ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi bangkai. Sementara tujuh lainnya masih diduga terjebak di dalam badan heli,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (3/9).
Yudhi menegaskan seluruh unsur gabungan, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, hingga relawan SAR, terus bekerja tanpa henti dengan dukungan masyarakat sekitar. Bangkai heli yang terbakar ditemukan sekitar 700 meter dari koordinat yang semula diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Basarnas menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, sekaligus menegaskan komitmen melanjutkan pencarian hingga semua korban ditemukan, sembari tetap mengutamakan keselamatan personel di lapangan.
Satu korban yang telah ditemukan kini dalam proses body packing sebelum dievakuasi menuju Posko Lapangan.
Sebelumnya, helikopter yang membawa delapan orang, terdiri atas pilot, engineer, dan enam penumpang, dilaporkan hilang kontak pada Senin (1/9) pukul 08.54 WITA. Mereka adalah Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa. (Ant/Z-10)