
Konglomerat pemilik PT Tancorp Investama Mulia, Hermanto Tanoko, menyampaikan rencananya untuk membawa salah satu perusahaan di sektor kimia melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu 1-2 tahun ke depan.
Meski Hermanto enggan menyebut nama perusahaan tersebut, langkah ini, kata dia bagian dari komitmen Tancorp untuk memperluas kontribusinya dalam penguatan industri nasional melalui pasar modal.
"Nah ini bocoran ini. Sektor kimia lah. Tapi tetap arah B2C (Business to Consumer) ya. Dan tetap ke arah fisik material juga," ucap Hermanto Tanoko kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/7).
Soal alasan memilih perusahaan di sektor kimia, Hermanto menyebut hal itu sebagai bagian dari upaya membangun kemandirian industri kimia dalam negeri.
Hermanto juga menegaskan pentingnya inovasi dan nilai tambah dalam produk-produk lokal. Dia berharap perusahaan-perusahaan lokal bisa bersaing secara global.
"Dan kalau perusahaannya bisa besar, ya tentu akan menjadi perusahaan global kan ya. Jadi perusahaan Indonesia yang bisa go internasional," ucap dia.
Soal tantangan dalam membawa perusahaan IPO, Hermanto mengaku tidak melihatnya sebagai hambatan selama perusahaannya sudah siap dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
Meski begitu, Hermanto menegaskan tidak akan membawa perusahaan IPO jika masih stagnan.
"Berbagi tentu berbagi kebahagiaan ya. Jangan berbagi-berbagi yang orang-orang nanti merasa dirugikan atau apa ya," katanya.
Terkait dengan valuasi, Hermanto memperkirakan valuasi perusahaan kimia yang akan dibawa IPO itu masih di bawah Rp 1 triliun, dengan nilai emisi sekitar Rp 1 triliun.
"Mungkin masih di bawah Rp 1 triliun ya sekitar segituan ya," tambah dia.
Dalam kesempatannya, Hermanto Tanoko juga menyampaikan optimismenya terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan. Hermanto mengharapkan semakin banyak pelaku usaha yang berani berinvestasi dan mengembangkan bisnisnya agar memberi dampak positif bagi perekonomian nasional.
"Sehingga kalau semua berinvestasi, mengembangkan usahanya, tentu akan bisa mengurangi pengangguran, bisa menaikkan tingkat ekonomi Indonesia termasuk perpajakannya. Jadi itu dampak-dampak yang positif lah ya," imbuhnya.