Presiden Donald Trumpmenjabat tangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Moskow pada Rabu (3/9/2024) membantah tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa para pemimpin Rusia, China, dan Korea Utara berkonspirasi melawan Washington. Trump menuduh Putin, Xi, dan Kim berkonspirasi melawan AS dalam sebuah unggahan di perusahaan media sosialnya, Truth Social.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada yang berkomplot (melawan AS), tidak ada yang mengarang apa pun, tidak ada konspirasi. Terlebih lagi, tidak ada yang memikirkan hal ini, tidak satu pun dari ketiga pemimpin ini yang memikirkannya," kata penasihat Urusan Luar Negeri presiden Rusia, Yuri Ushakov, kepada jurnalis Rusia Pavel Zarubin dalam sebuah wawancara yang dibagikan di akun Telegram miliknya.
Pernyataan Ushakov disampaikan setelah parade besar-besaran di lapangan Tiananment, Beijing oleh China untuk memperingati 80 tahun kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II,dan dihadiri sejumlah pemimpin asing, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
“Selain itu, saya dapat mengatakan bahwa semua orang memahami peran AS, pemerintahan Presiden Trump saat ini, dan Presiden Trump secara pribadi dalam situasi internasional saat ini,” kata Ushakov, seraya menambahkan bahwa ia menganggap pernyataan Trump “bukan tanpa ironi.”
Sehari sebelumnya, Trump menuduh Putin, Xi, dan Kim berkonspirasi melawan AS dalam sebuah unggahan di perusahaan media sosialnya, Truth Social. Dia mencatat bahwa banyak warga Amerika gugur dalam perjuangan China untuk meraih kemenangan dalam Perang Dunia II, dan menyatakan harapannya agar keberanian dan pengorbanan mereka akan "dihormati dan dikenang sebagaimana mestinya."
Beijing secara resmi menyebut periode 1937-1945 sebagai "Perang Perlawanan terhadap Agresi Jepang" dan menganggapnya sebagai bagian penting dari "Perang Anti-Fasis Dunia" yang lebih luas.
sumber : Antara, Anadolu