Pakar Hukum UMJ Tanggapi Tewasnya Driver Ojol Dilindas Mobil Brimob

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kasus tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas mobil taktis Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta Rabu (28/8/2025) menuai sorotan publik. Salah satu pakar hukum pidana sekaligus Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Septa Candra memberikan tanggapan tegas terkait peristiwa ini dari perspektif hukum pidana dan hak asasi manusia (HAM).

Klasifikasi Tindak Pidana dalam Kasus Ini

Menurut Septa, peristiwa tersebut jelas dapat dikategorikan sebagai tindak pidana serius. Dia mengatakan lantaran terjadi dalam aksi demonstrasi, seharusnya peristiwa tersebut tidak terjadi.

"Aparat yang bertugas wajib menaati SOP pengendalian massa yang telah diatur. Namun, berdasarkan rekaman video yang beredar, terlihat seolah-olah mobil rantis tersebut sengaja menabrak pengemudi ojol hingga korban meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit,” kata Septa.

Ia menjelaskan perbuatan tersebut dapat dikenakan pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). “Menurut saya, ini termasuk tindak pidana dengan sengaja merampas nyawa orang, sehingga dapat dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Unsur kesengajaan (dolus) terlihat dari tindakan pelaku yang tetap melaju meskipun ada kerumunan massa,” jelasnya.

Kelalaian atau Kesengajaan?

Saat ditanya apakah tindakan ini masuk kategori kelalaian atau kesengajaan, Septa memberikan analisis mendalam. “Kalau dilihat dari video, ini bisa dikatakan sengaja. Karena jelas terlihat ada orang di depan, massa banyak, dan mobil itu melaju kencang. Mungkin alasan mereka adalah menghindari amukan massa, tetapi tetap saja ada korban yang terlindas,” katanya.

Ia menambahkan, jika dikatakan kelalaian, hal itu sulit dibenarkan. “Menurut saya, ini lebih kepada akibat emosi dan tidak mampu mengendalikan amarah. Jadi sulit dikatakan sebagai kelalaian murni,” tambahnya.

Pasal yang Dapat Diterapkan

Septa menegaskan kasus ini tidak termasuk kecelakaan lalu lintas. “Ini bukan kecelakaan lalu lintas, karena terjadi dalam konteks unjuk rasa. Jadi undang-undang lalu lintas tidak relevan. Penerapan yang tepat adalah KUHP, terutama Pasal 338 tentang pembunuhan. Jika dipaksakan masuk kategori kelalaian, maka Pasal 359 KUHP bisa digunakan,” jelasnya.

Namun, ia menegaskan, fakta bahwa korban meninggal akibat tindakan tersebut harus menjadi dasar proses hukum yang serius. “Sekarang faktanya ada nyawa yang hilang. Maka ini bisa masuk kategori sengaja (dolus) atau setidaknya kelalaian (culpa),” paparnya.

Perspektif HAM: Hak Hidup Tidak Bisa Digugat

Dari sisi HAM, dosen Fakultas Hukum UMJ ini menilai bahwa peristiwa ini sebagai pelanggaran serius. “Ini jelas pelanggaran HAM. Hak hidup adalah hak fundamental yang dilindungi oleh UUD 1945 dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Hak hidup termasuk kategori non-derogable rights, artinya tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun,” kata Septa.

Ia menambahkan, demonstrasi adalah hak yang dilindungi undang-undang. “Aksi unjuk rasa dilindungi oleh Undang-Undang, sehingga tidak boleh ada tindakan represif atau kekerasan dari aparat. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Polisi seharusnya menjaga keamanan sesuai SOP, bukan melakukan tindakan brutal,” ujar dia.

Kasus ini harus menjadi perhatian serius penegak hukum dan pemerintah agar tidak terulang di kemudian hari. Septa menegaskan proses hukum harus berjalan transparan, pelaku diberi sanksi sesuai ketentuan, dan aparat wajib mengutamakan prinsip HAM dalam setiap pengamanan demonstrasi.

Read Entire Article