Mabes Polri memastikan Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono sudah melakukan penyelidikan terkait kasus meninggalnya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21). Rheza meninggal dunia dengan kondisi penuh luka saat ikut aksi demo di dekat Polda DIY.
“Ya, tadi. Dalam proses inventarisasi dan kemudian konsolidasi, termasuk kalau tidak salah, itu di kejadian di Polda DIY. Pak Kapolda DIY sudah melakukan kegiatan tindakan penyelidikan, dan juga mendatangi orang tua korban,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam konferensi pers di Divhumas Polri, Senin (1/9).
Trunoyudo menambahkan, Kapolda DIY juga sudah menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan kepada keluarga korban.
“Tentu itu nanti akan disampaikan lebih lanjut, namun demikian, proses itu sudah dilakukan penyelidikan oleh Polda, termasuk beberapa hal lainnya, kita tentu melakukan konsolidasi dan kemudian melihat dari apa kejadian-kejadian ini. Dan kita tunggu perkembangannya secara utuh,” jelasnya.
Menurut Trunoyudo, seluruh Polda akan menyampaikan hasil penyelidikan secara akuntabel. “Nanti Polda-Polda juga secara akuntabilitas juga akan menyampaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono melayat ke rumah duka Rheza di Sendangadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Minggu (31/8). Anggoro datang bersama sejumlah pejabat, termasuk Bupati Sleman.
“Kedatangan kami semua sebagai bela sungkawa turut berduka cita atas meninggalnya almarhum saudara Rezha Sendy Pratama. Keluarga menerima kami ketika menyampaikan telah menerima dan ikhlas atas meninggalnya putra beliau,” kata Anggoro saat itu.
Anggoro mengatakan, keluarga Rheza menolak untuk dilakukan ekshumasi. Keluarga Rheza memberikan masukan kepada Polri dalam mengamankan Yogyakarta.
"Agar belajar, tidak lagi ada kesalahan. Ini yang menjadi masukan kepada kami kepolisian untuk memperbaiki diri," katanya.
Anggoro juga mengatakan, pihaknya siap menyelidiki kematian Rezha jika kemudian pihak keluarga berubah pikiran.
"Kalau nanti pihak keluarga di kemudian hari berubah pikiran dan ingin mempertanyakan proses hukum terhadap meninggalnya saudara Rheza kami siap untuk melakukan penyidikan," bebernya.
Selain itu, bila ada masyarakat yang bisa membantu sebagai saksi, Anggoro meminta tak segan menginformasikan ke pihak kepolisian.
Sabtu (30/8) malam, Rheza pamit ke ayahnya hendak ngopi bersama temannya di kawasan Tugu Yogya.
"Saya nyari yang ini (ngajak) tapi belum ketemu anaknya, semalem ngajak ngopi (Rheza) di dekat Tugu itu. Malamnya ngopi minta uang, teman SMK (yang ngajak)," kata ayah Rheza, Yoyon Surono di rumah duka di Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
Pagi harinya, Yoyon mendapat kabar dari tetangga sembari menunjukkan KTP Rheza. Tetangga mengabarkan Rheza berada di RSUP Dr Sardjito karena terkena gas air mata.