
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menunjukkan kontribusinya di tingkat internasional dengan menjadi tuan rumah Konferensi Pakar Transportasi se-Asia Timur ke-16 atau The 16th EASTS Conference 2025.
Konferensi bertajuk 'Memanfaatkan Kearifan Lokal dan Teknologi Hijau untuk Membangun Sektor Transportasi di Asia Timur' itu, diikuti 28 negara dan dibuka Wakil Menteri Perhubungan, Komjen (Purn) Suntana.
Suntana meyakini, seluruh delegasi yang datang dari berbagai penjuru Asia Timur dan dunia itu, akan sukses berkontribusi dalam forum akademik, hingga presentasi hasil penelitian, yang berimplikasi membangun jejaring kolaborasi strategis.
Ketua Pelaksana The 16th EASTS Conference 2025, Prof. Bagus Hario Setiadji mengatakan, tujuan konferensi adalah untuk mengembangkan penelitian dan praktik transportasi serta memperluas pengetahuan di kawasan Asia.
" Konferensi ini merupakan agenda dua tahunan, sejak EAST lahir pada 1994. Dari pertemuan para pakar akademisi, pemangku kebijakan dan praktisi bidang transportasi ini, pasti akan melahirkan gagasan - gagasan baru bagi kemajuan transportasi berkelanjutan di kawasan Asia Timur," kata dia.
Dalam konferensi, sejumlah pejabat ikut menghadiri, diantaranya Sekjen Kementerian PU Wida Nurfaida, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hariwibowo, Walikota Respati Ardi, Rektor UNS Prof Dr Hartono, Ketum Masyarakat Transportasi Indonesia Tory Damantoro, Wakil 1 Kepala EASTS, Prof. Yu-chiun Chiou; Kepala KOTI, Dr. Kim Young-chan.
Kota Solo menjadi tempat kedua di Indonesia, setelah konferensi EASTS 2009 yang terselenggara di Surabaya. Tahun ini, konferensi EASTS dihadiri sekitar 600 peserta dari 28 negara.
Walikota Respati Ardi mengapresiasi dan meendukung Kota Solo menjadi tuan rumah konferensi transportasi Asia Timur. Kegiatan diharapkan memberikan hasil nyata, yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan lintas negara.
Kota Solo yang kaya dengan khasanah budaya, akan mampu memberi kenangan indah dan tak terlupakan bagi para delegasi. " Kami menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara di Kota Solo," kata Respati kepada wartawan.
Sementara itu Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, menegaskan konferensi mempertemukan para pembuat kebijakan, peneliti, praktisi, serta pelaku industri ini, akan membuat komitmen yang memajukan transportasi berkelanjutan di kawasan Asia Timur.
" Tema konferensi tahun ini selaras dengan visi UNS terhadap masa depan. Yakni transportasi bukan hanya tentang mobilitas, melainkan bagaimana bisa membangun konektivitas berkelanjutan, yang mendorong pertumbuhan ekonomi, berkeadilan sosial, dan menjaga kelestarian lingkungan," tandas Prof Hartono.
Dia paparkan, dengan menggabungkan inovasi teknologi hijau dan kearifan lokal, nantinya Indonesia dapat merancang sistem transportasi inklusif, tangguh, dan berorientasi pada masa depan.
“Sebagai universitas yang berkomitmen memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui penelitian, inovasi, dan pengabdian, UNS sangat bangga dapat menggelar forum penting dan strategis ini," pungkas Rektor UNS.
Yang jelas, keberadaan Indonesia dengan kepulauan lebih dari 17.000 pulau,yang memiliki kekayaan alam dan keragaman budaya, dalam kondisi geografis yang luar biasa, pasti akan menghadirkan tantangan tersendiri.
Pemerintah menuntut adanya pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan konektivitas nasional lewat konferensi transportasi di Solo. Dalam konteks tersebut, infrastruktur transportasi bukan sekadar sebuah sektor biasa, melainkan tulang punggung negara, pemerataan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.
“Selaras dengan tema hari ini, Satu Bangsa, Terkoneksi: Integrasi Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara, maka penting untuk dipahami bahwa konektivitas holistik bukan hanya sekadar menghubungkan jalan, pelabuhan, dan bandara. Tetapi bagaimana membangun ekosistem transportasi yang menyeluruh, yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” harap Wakil Menhub Suntana. (H-1)