Lampung Geh, Bandar Lampung – Sejumlah pengguna lintasan lari di GOR Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, keluhkan keberadaan videotron yang mengambil sebagian jalur lari, terutama setelah stadion difungsikan sebagai markas Bhayangkara FC, Minggu (31/8).
Zulfikar (60), salah satu pelari rutin, menilai videotron di area track membuat jalur semakin sempit.
“Kalau untuk bola memang ini markas Bhayangkara, ya silakan. Tapi untuk track lari masyarakat, videotron itu agak mengganggu. Sebaiknya kalau Sabtu sore atau Minggu pagi dibuka dulu untuk warga, karena itu waktu paling ramai,” ujarnya.
Zulfikar juga mengusulkan adanya aturan khusus dalam penggunaan lintasan agar tidak terjadi insiden.
“Track 1 dan 2 sebaiknya jangan dipakai jalan kaki, khusus untuk pelari serius, misalnya anak-anak yang latihan masuk Akpol atau tentara. Kalau campur, takutnya ada kecelakaan,” ujarnya.
Senada dengan pengguna pelari lainnya, Ian (30), juga menyampaikan terkait harus adanya aturan lintasan dan keberadaan videotron. Menurutnya, jalur lari seharusnya diatur sesuai tempo masing-masing pengguna.
“Mungkin bisa dibuat aturan, track 1 dan 2 khusus untuk yang berlari dengan pace lebih cepat, sedangkan 3 sampai 7 buat jalan santai,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski stadion kini tampak lebih tertata dibanding sebelumnya, keberadaan videotron tetap menjadi catatan.
“Secara keseluruhan bagus, tapi minusnya ada di videotron. Soalnya ganggu di jalur lari,” ujarnya. (Taufik/Put)