Kepolisian Peru mengungkap pembunuh pegawai Kemlu, Zetro Leonardo Putra, di dekat apartemennya di Lima kemungkinan merupakan pembunuh bayaran.
Media lokal Peru melaporkan, penyelidikan terbaru polisi mengungkap pembunuhan Zetro kemungkinan terkait dengan seseorang yang diketahui dengan nama panggilan 'El Chino'.
"Seseorang dengan nama panggilan 'El Chino' kemungkinan terlibat dalam kematian Zetro," kata sumber kepolisian yang mengetahui penyelidikan kasus itu, dikutip dari La Republica, Kamis (4/9).
Berdasarkan catatan kepolisian, sosok yang disebut 'El Chino' itu merupakan ketua geng 'One Family'. Kejahatan yang dilakukan geng ini di antaranya eksploitasi seksual, pemerasan, dan pembunuh bayaran.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver mengatakan hasil penyelidikan awal mengungkap bahwa pembunuhan Zetro dilakukan oleh pembunuh bayaran.
"Ini adalah pembunuhan berbayar karena tidak ada yang diambil dari korban, mereka menunggunya, dan menembak kepalanya. Mereka langsung ingin membunuhnya," kata Malaver.
Sementara itu, Kemlu mengatakan jenazah Zetro kemungkinan akan dipulangkan ke Jakarta minggu ini. Proses otopsi jenazah Zetro telah dilakukan pada 2 September kemarin.
Lebih lanjut, keluarga Zetro dilaporkan telah dipindahkan ke lokasi yang aman dan mendapat penjagaan dari pihak keamanan setempat.
"Kemudian dapat kami sampaikan juga bahwa KBRI Lima memberi perhatian yang tinggi terhadap keluarga korban, termasuk dengan memindahkan tempat tinggal mereka ke lokasi yang lebih aman serta dengan mendapatkan pengawasan dan penjagaan oleh pihak keamanan setempat," kata jubir Kemlu Vahd Nabyl A. Mulachela.
Penembakan Zetro Purba di Peru
Berdasarkan laporan televisi lokal, Panamarica Television, Zetro sedang bersepeda bersama istrinya. Ia kemudian dicegat oleh orang tak dikenal di dekat apartemennya di distrik Lince, Lima, Peru.
Begitu dicegat, orang tak dikenal itu melepaskan tiga kali tembakan. Tembakan paling fatal mengenai kepala Zetro.
Usai penembakan, Zetro dilarikan ke Klinik Javier Prado dan dinyatakan tewas di sana.
Kepolisian Peru mengkonfirmasi bahwa korban penembakan merupakan diplomat yang bekerja di KBRI Lima, Peru. Berdasarkan keterangan yang diterima kepolisian setempat, Zetro baru lima bulan tinggal di Peru.