Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyebutkan bahwa dalam menjalankan tugasnya, terkadang polisi melakukan khilaf dan hal terpaksa, justru pihak yang jelas bersalah adalah oknum yang membuat kerusuhan hingga menimbulkan korban tak berdosa.
Presiden Prabowo mengatakan atas alasan itulah, ia mengunjungi korban luka dari aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Jakarta pada pekan lalu, yang kini sedang dirawat di RS Polri, Jakarta Timur.
"Saya datang karena polisi kadang-kadang iya namanya, menegakkan hukum, kadang-kadang ada yang khilaf, kadang-kadang ada yang keterpaksaan. Kalau ada korban yang benar-benar salah adalah yang membuat kerusuhan sampai rakyat tidak berdosa," kata kata Presiden Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers setelah menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Kapolri akan menindak tegas yang jelas melakukan kesalahan dalam tugasnya.
Saat ini, penyelidikan terhadap petugas yang melakukan pelanggaran, terutama saat pembubaran massa aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8) malam terus dilakukan.
Baca juga: Presiden Prabowo jenguk polisi di RS Polri yang jadi korban ricuh demo
Namun demikian, bukan berarti aparat yang bertugas siang dan malam, bahkan mengalami luka berat itu melakukan kesalahan yang sama.
"Kalau ada kesalahan akan ditindak, tapi jangan lupa puluhan petugas yang berkorban, polisi siang-malam menjaga keamanan di seluruh pelosok Tanah Air. Jadi, saya sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, saya merasa harus nengok mereka, keluarga mereka, orang tua mereka, anak mereka ada di situ," kata Prabowo.
Sebagai penghargaan, Presiden Prabowo Subianto pun memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada aparat kepolisian yang menjadi korban dalam rangkaian aksi demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah daerah.
"Saya sampaikan ke Kapolri saya minta semua petugas dinaikin pangkat. Dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir," kata Prabowo.
Selain perintah kenaikan pangkat, Prabowo juga meminta agar para korban mendapatkan penghargaan lain berupa kesempatan pendidikan lanjutan serta dukungan penuh bagi keluarga mereka.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.