REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera. Ini dibuktikan PNM dengan meraih penghargaan World's Largest Women Microfinance Institution dalam ajang Prominent Awards 2025, di Grand Studio Metro TV, Jakarta.
Sekretaris Perusahaan PNM, Lalu Dodot Patria Ary, menyampaikan dengan semangat #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM, penghargaan ini menjadi bukti nyata dari konsistensi PNM dalam menghadirkan tiga modal pemberdayaan, yakni modal finansial berupa pembiayaan usaha, modal intelektual melalui pendampingan dan pelatihan, serta modal sosial yang memperkuat jejaring antar nasabah.
"Dengan sinergi ketiga modal tersebut, PNM tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga membekali pengetahuan dan membuka peluang koneksi bisnis agar usaha para nasabah dapat berkembang dan naik kelas," kata Dodot, dalam siaran pers, Ahad (7/9/2025).
Hingga Mei 2025, PNM telah melayani 15,8 juta nasabah aktif melalui jaringan layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. PNM memiliki 4.652 jaringan layanan, terdiri dari 58 cabang, 621 kantor unit ULaMM, serta 3.973 kantor unit Mekaar yang hadir di 36 provinsi, 451 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan. "Capaian ini semakin menegaskan kehadiran PNM sebagai lembaga pembiayaan yang fokus pada pemberdayaan perempuan prasejahtera," ujar Dodot.
Ia melanjutkan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras seluruh insan PNM dan perjuangan nasabah di seluruh pelosok negeri. “Setiap langkah kecil yang dilakukan nasabah dalam mengembangkan usahanya adalah inspirasi bagi kami. PNM akan selalu hadir mendampingi, karena kami percaya bahwa setiap perjuangan layak untuk ditemani,” ujar Dodot.
Ditambahkannya, PNM percaya dengan semangat kolaborasi dan keberpihakan kepada perempuan prasejahtera, PNM akan terus mendampingi jutaan nasabah agar semakin berdaya, dan mampu menciptakan masa depan lebih baik melalui penguatan ekonomi kerakyatan.