Liputan6.com, Jakarta Manchester City sukses merekrut Gianluigi Donnarumma dari Paris Saint-Germain dengan harga relatif murah, dan langkah ini langsung menuai sorotan. Paul Scholes, legenda Manchester United, bahkan menyebut kesepakatan tersebut lebih menguntungkan dibanding transfer besar yang dilakukan Liverpool.
Namun, Scholes tak sepenuhnya yakin Donnarumma akan benar-benar cocok dengan gaya permainan Pep Guardiola. Ia menyoroti perbedaan mendasar antara karakter Donnarumma dengan kebutuhan yang biasa dituntut pelatih asal Spanyol itu.
Kedatangan Donnarumma juga membawa konsekuensi bagi kiper lain di skuad City. James Trafford, yang baru pulang dari masa pinjaman, kini terancam kehilangan kesempatan menjadi kiper utama musim ini.
Scholes Angkat Bicara Soal Transfer Donnarumma
Manchester City resmi mendatangkan Donnarumma dengan mahar 26 juta pounds ditambah 4 juta pounds dalam bentuk tambahan, sekaligus melepas Ederson ke Fenerbahce senilai 12 juta pounds. Kiper berusia 26 tahun itu dikontrak selama lima tahun dengan opsi perpanjangan satu musim.
Scholes menilai harga tersebut terlalu murah untuk kiper sekaliber Donnarumma. “Donnarumma untuk 26 juta pounds pasti jadi transfer terbaik jendela musim panas… tentu saja selain 14 pemain yang direkrut Salford City,” ujarnya dengan nada bercanda.
Ia juga menegaskan bahwa Donnarumma adalah salah satu penjaga gawang terbaik dunia. “Saya menyukai kiper itu, menurut saya dia brilian dan saya akan menerimanya di United besok, hari ini, kapan pun,” kata Scholes.
Keraguan Soal Kecocokan dengan Guardiola
Meski mengagumi kualitas Donnarumma, Scholes mempertanyakan apakah kiper Italia itu sesuai dengan kebutuhan Guardiola. “Saya pikir itu perekrutan yang agak aneh untuk Pep,” katanya dalam wawancara di The Overlap.
Menurut Scholes, Guardiola menuntut kiper yang piawai dalam distribusi bola. “Untuk Pep, Anda harus hampir bisa bermain sebagai gelandang tengah ketika menjadi kiper,” tambahnya. Hal ini yang membuatnya ragu Donnarumma bisa langsung klik dengan sistem City.
Ia menyinggung alasan mengapa PSG rela melepas sang kiper. “Saya rasa itu alasan Luis Enrique membuangnya di PSG, karena dia tidak terlalu bagus dengan kakinya. Saya tidak melihatnya sebagai kiper untuk City,” ungkapnya.
Tantangan di Manchester City
Guardiola terbiasa memiliki Ederson yang dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia dalam hal distribusi bola. Donnarumma jelas berbeda dalam aspek itu, tetapi City percaya refleks kelas dunia sang kiper bisa menjadi pembeda.
James Trafford, yang baru kembali ke Etihad dengan harapan jadi pilihan utama, kini harus menerima kenyataan berada di belakang Donnarumma. Situasi ini bisa mengubah peta persaingan kiper di dalam skuad.
Donnarumma sendiri berpotensi melakukan debutnya dalam laga derby Manchester setelah jeda internasional. City berharap pengalamannya membawa PSG menjuarai Liga Champions dan quadruple musim lalu bisa menjadi modal besar di Premier League.