Suasana haru menyelimuti pemakaman Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP, Arif Budimanta Sebayang, di TPU Layur, Jakarta Timur, Sabtu (6/9).
Pantauan kumparan di lokasi, jenazah Arif dibawa ke liang lahat sekitar pukul 13.20 WIB setelah sebelumnya disalatkan di Masjid At-Taqwa. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dengan lantunan kalimat la ilaha illallah dari para pelayat.
Momen haru terlihat ketika jenazah Arif digotong sejumlah tokoh yang hadir. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bersama Irfan Wahid atau biasa dikenal Gus Ipang ikut mengangkat keranda jenazah menuju liang lahat.
Ketua MPR hingga Menag Hadir
Selain Bahlil dan Gus Ipang, hadir pula sejumlah tokoh nasional yang memberikan penghormatan terakhir, seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Gus Ipang Kehilangan Pemikir Handal dan Sahabat Baik
Kepergian Arif yang begitu cepat membuat Gus Ipang terkejut. Ia mengenang kedekatan mereka saat bersama di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
“Ya, jujur kami semua ini kaget ya, karena semua terjadi begitu cepat. Satu minggu yang lalu yang kami dengar memang pasang ring jantungnya. Terus kemarin Jumat setelah habis salat, pingsan, nah terus tadi malam meninggal. Bagi kami ini terlalu cepat karena usianya masih relatif muda ya, 57 (tahun) kalau nggak salah,” kata Gus Ipang di pemakaman.
Menurutnya, Arif adalah sosok yang konsisten memperjuangkan nilai Pancasila dalam bidang ekonomi. “Bang Arif ini orang yang selalu memperjuangkan merah putih. Jadi dengan apa namanya, Pancasila itu memang sudah harga mati. Artinya nilai ekonominya Pancasilanomics itu menjadi perujukan dari zaman dulu di KEIN, ekonomi kerakyatan, jadi memang berpihak kepada masyarakat luas,” lanjutnya.
Lebih jauh, Gus Ipang menyebut Arif sebagai sahabat baik, sederhana, dan selalu berpikir positif.
“Karena tidak pernah punya prasangka buruk sama orang. Ini spesial sekali karena kalau ngobrol apa, ada cerita apa yang negatif terhadap seseorang, pasti beliau luruskan, jadi benar-benar positive thinking, husnuzan sama orang,” katanya.
Ia menambahkan, Arif juga banyak mengabdikan ilmunya lewat berbagai wadah, termasuk di Megawati Institute dan Muhammadiyah.
“Jadi kami semua kehilangan, kehilangan pemikir yang handal, kehilangan sahabat yang memang baik hati,” pungkasnya.