
Tank-tank Israel sejak Senin (21/7) waktu setempat bergerak ke arah Kota Deir al-Balah di selatan Jalur Gaza. Fasilitas umum termasuk tempat ibadah jadi sasaran.
Deir al-Balah saat ini dihuni oleh warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel dalam 21 bulan terakhir. Wilayah itu makin padat akibat menerima pengungsi dari kawasan lain di selatan dan barat Gaza.
Laporan tim medis setempat, serangan tank Israel di Deir al-Balah menghantam masjid dan rumah penduduk. Sebanyak tiga orang warga dilaporkan tewas.

Sejak memulai serangan ke Gaza, rumah ibadah seperti masjid acap kali diserang Israel. Pada awal 2025 otoritas di Gaza mengumumkan 79 persen rumah ibadah umat Islam di sana hancur karena serangan Israel.
Salah satu masjid yang menjadi korban kekejaman Israel adalah Masjid Raya Gaza yang juga dikenal sebagai Masjid Omari Raya. Masjid itu adalah yang tertua di Palestina, akibat serangan bangunan rusak dan fondasi hancur.

Serangan Israel terbaru ke Deir al-Balah menjadi perhatian PBB. Mereka menekankan perlindungan warga dan fasilitas sipil adalah kewajiban Israel.
“Staf PBB masih berada di Deir al-Balah, dan dua wisma tamu PBB telah diserang, meskipun pihak-pihak terkait telah diberi tahu tentang lokasi-lokasi fasilitas PBB yang tidak dapat diganggu gugat,” ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric, seperti dikutip dari Reuters.
“Lokasi-lokasi ini, seperti halnya semua fasilitas sipil, harus dilindungi, terlepas dari perintah evakuasi," sambung dia.
Terpisah, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku stafnya di Gaza turut menjadi korban Israel. Bahkan serangan Israel diarahkan ke rumah staf dan gudang WHO.
Sampai sekarang Israel belum berkomentar perihal serangan mereka ke Deir al-Balah.