
MERASA cemas tanpa alasan jelas? Jangan buru-buru menganggapnya sebagai gangguan kecemasan. Banyak kondisi kesehatan memiliki gejala mirip kecemasan dan dapat membuat diagnosis menjadi salah.
Kecemasan sendiri adalah rasa takut, gugup, dan khawatir berlebih yang mengganggu aktivitas. Namun, gejala seperti jantung berdebar, sesak nafas, kelelahan, dan pusing tidak selalu berarti sedang cemas.
Tubuh bisa saja memberi tanda adanya gangguan kesehatan lain. Mengenali perbedaannya penting agar diagnosis lebih tepat dan penanganan lebih efektif.
Berikut 10 kondisi kesehatan yang sering dikira sebagai kecemasan:
1. Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS)
POTS membuat jantung berdebar saat berpindah dari berbaring ke berdiri. Gejalanya meliputi pusing, jantung berdebar, dan kelelahan.
Perubahan postur tubuh menjadi pemicu khas POTS. Tes meja miring membantu dokter memastikan diagnosis dengan tepat.
2. Inappropriate sinus tachycardia (IST)
IST membuat detak jantung berdebar cepat meski sedang istirahat. Kondisi ini sering dikira sebagai gejala kecemasan.
Monitor Holter atau EKG mendeteksi detak jantung terus-menerus cepat. Hasil tes membantu membedakan IST dari kecemasan biasa.
3. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Hal ini menimbulkan nyeri panggul kronis dan rasa lelah terus menerus.
Kondisi tersebut bisa memicu stres dan gejala mirip kecemasan. Pemeriksaan panggul dan pencitraan membantu memastikan diagnosis.
4. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
PCOS merupakan gangguan hormonal yang membuat ovarium membesar dengan kista kecil. Gejalanya meliputi haid tidak teratur, jerawat, pertumbuhan rambut berlebihan, dan penambahan berat badan.
Ketidakseimbangan hormon dapat memicu perubahan suasana hati. Tes darah membantu membedakan PCOS dari gangguan kecemasan.
5. Inflammatory bowel disease (IBD)
IBD mencakup penyakit Crohn dan kolitis ulseratif yang menyebabkan peradangan kronis pada usus. Gejalanya meliputi sakit perut, kram, dan kelelahan.
Kondisi ini memicu rasa cemas pada penderitanya. Kolonoskopi dan pemeriksaan pencitraan diperlukan untuk memastikan diagnosis.
6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon berlebihan. Gejalanya meliputi jantung berdebar, keringat berlebih, dan rasa gugup.
Tanda lain adalah gejala fisik, seperti penurunan berat badan tanpa sebab dan pembesaran tiroid. Tes darah memastikan kadar hormon tiroid yang tinggi.
7. Adrenal insufficiency
Kondisi ini terjadi saat kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup kortisol. Gejalanya meliputi kelelahan, tekanan darah rendah, dan kelemahan otot. Tes darah mengukur kadar kortisol dan ACTH untuk diagnosis yang akurat.
8. Ankylosing spondylitis (AS)
AS adalah radang sendi yang menyerang tulang belakang dan menyebabkan kaku kronis. Nyeri biasanya memburuk saat istirahat tetapi membaik dengan olahraga.
Kelelahan akibat nyeri dapat memicu perasaan cemas dan stres. Tes HLA-B27 dan pencitraan membantu mengidentifikasi penyakit ini.
9. Lyme disease
Penyakit menular oleh gigitan kutu pembawa bakteri Borrelia. Gejalanya meliputi kelelahan, sakit kepala, dan kesulitan konsentrasi.
Ruam berbentuk mata banteng menjadi tanda khas Lyme.Tes darah membantu memastikan diagnosis.
10. Fibromyalgia
Fibromialgia ditandai dengan nyeri otot menyeluruh dan kelelahan berkepanjangan. Gangguan tidur juga sering dialami penderita fibromialgia. Diagnosis dilakukan dengan menyingkirkan penyebab lain dan menilai titik nyeri.
Jika diagnosis kecemasan tidak sesuai, pertimbangkan pendapat kedua dari dokter lain. Penanganan yang tepat akan membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. (Healthline/Z-1)