
PERBEDAAN pendapat dengan teman, terutama soal politik, kerap menimbulkan gesekan. Namun, psikolog klinis Maria Alyssia, M.Couns. & PsychTh menekankan bahwa hal ini bukan alasan untuk memutus pertemanan.
“Perbedaan itu wajar dalam relasi yang sehat. Kita tidak selalu perlu memutus pertemanan hanya karena berbeda pendapat,” ujar Maria Alyssia, anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia.
Mengapa Perbedaan Pandangan Tidak Harus Merusak Pertemanan?
Menurut Maria, yang juga lulusan magister University of Adelaide, Australia, memaksakan kesamaan pandangan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
- Bagi diri sendiri: memicu frustrasi, marah, dan rasa ditolak.
- Bagi teman: menimbulkan tekanan serta perasaan tidak dihargai.
Jika dibiarkan, konflik semacam ini bisa berujung pada stres berkepanjangan dan hilangnya rasa percaya.
Cara Menjaga Pertemanan Meski Berbeda Pandangan
1. Ambil Jarak Secukupnya
Memberi ruang bukan berarti memutus pertemanan, melainkan waktu untuk menenangkan diri dan menjaga kesehatan mental.
2. Pilih Waktu Tepat untuk Berdiskusi
Jika salah satu sedang emosi, lebih baik menunda percakapan agar komunikasi tetap sehat.
3. Buat Kesepakatan Batasan Topik
Hindari topik sensitif, seperti politik, jika terbukti memicu konflik. Fokuslah pada hal-hal yang lebih netral.
4. Gunakan “I Statements”
Ungkapkan perasaan dengan kalimat seperti “Aku merasa…” atau “Menurut aku…” daripada menyalahkan dengan “Kamu selalu…”.
5. Utamakan Rasa Saling Menghargai
Pertemanan yang layak dipertahankan adalah yang tetap respect meski berbeda pandangan, mau mendengar, serta menghargai batasan.
Kesimpulan
Menjaga pertemanan di tengah perbedaan pandangan bukan hal mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dengan komunikasi yang sehat, saling menghargai, serta memberi ruang ketika diperlukan, hubungan bisa tetap terjaga tanpa harus mengorbankan kesehatan mental. (Ant/Z-10)